~
Ternyata masa lalu tak pernah membiarkan ku pergi dengan bebas. Kadang teringat atau kembali terikat.Mencoba menahan dan menetralisir rasa, namun apa daya ketika emosi dan logika bertentangan, melawan hal yang seharusnya tak di pikirkan.
Cukup gaduh memang, ini sangat meresahkan. Tak apa, saat ini sedang ku coba bertahan agar setan itu tak pernah keluar dan berakhir mengenaskan. Merasa kasihan pada tangan yang mulai remuk akibat hantaman pada kaca dan dinding, sekedar menjadikannya samsak kepuasan.
Lalu dengan jeritan tertahan yang tak bisa ku ungkap dengan perlahan. Rasa itu semakin sesak tak kala dingin menusuk hingga tulang. Pikiran melayang, mendambakan indah nya surga kebahagiaan. Tak apa jalani saja semua bersama harapan dan kenyataan, tak perlu memilih, aku sudah tau mana yang akan menghancurkan ku secara perlahan.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe empty is real
Short StorySebuah cerita yang ku rangakai dengan kata kata, mungkin berkenan mampir sebentar untuk membaca, siapa tau dapat mengambil sebuah pembelajaran, atau keseruannya. Ingat, hanya sebuah kata kata absurd yang ku rangkai kala aku gabut. Hanya sekedar quo...