Tangkai bunga itu terus melambai meminta pertanggung jawaban atas angin yang berhembus kencang. Aku melihatmu penuh binar. Melihat mu begitu nyata di hadapan insan Tuhan. Bahkan aku melihatmu di antara ribuan pasang mata yang menyaksikan, hai tuan, aku mengenalmu lebih lama dari yang kau kira. Aku telah jatuh dalam asmara indah penuh buai dunia. Tuan, Senda gurau mu tak pernah nyata bukan? Namun bodohnya aku mengingkan sebuah fakta yang fana. Bahkan rembulan ikut menyaksikan betapa gilanya aku di kuasai akan kelopak kelopak harapan. Tuan salahkah aku menginginkan mu lebih dari sekedar yang ku kenal.
-claudbia
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe empty is real
Short StorySebuah cerita yang ku rangakai dengan kata kata, mungkin berkenan mampir sebentar untuk membaca, siapa tau dapat mengambil sebuah pembelajaran, atau keseruannya. Ingat, hanya sebuah kata kata absurd yang ku rangkai kala aku gabut. Hanya sekedar quo...