Manik mata mu indah nona. Tiap tiap sorotnya menampakan keanggunan dalam setiap tutur kata yang kau sanjungkan. Rupanya buai manismu bertolak belakang dengan sesuatu yang sedari dulu kau anggap perisai jati diri. Indah sekali bukan, mawar yang cantik pun masih berduri yang dapat melukai. Tutur kata mu berucap seolah kau sang Dewi, rupanya kau tidak berpikir bahwa kapan saja kau bisa mati. Kata kata mu meninggi bak permaisuri tapi rupanya tingkah laku mu tak jauh berbeda dari sampah sampah yang mencari kepuasan duniawi. Rancaunya akan memperbaiki diri, tapi sejauh ini kau hanya jilat ludah sendiri. Haha aku sudah lelah menertawakan tingkah konyol mu nona. Seakan akan meninggi karena melindungi harga diri, rupanya bersimpuh meminta belai kasih dari pria sana sini. Semoga bahagia nona, yang katanya di ratukan oleh para lelaki.
-claudbia
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe empty is real
Short StorySebuah cerita yang ku rangakai dengan kata kata, mungkin berkenan mampir sebentar untuk membaca, siapa tau dapat mengambil sebuah pembelajaran, atau keseruannya. Ingat, hanya sebuah kata kata absurd yang ku rangkai kala aku gabut. Hanya sekedar quo...