Sudah reda kah nona? Kemarin malam hujan deras mengguyur atap ruang sepi kamar mu. Kini ku lihat genangannya belum sempat mengering. Aku menatap binar itu di balik cermin, tak ada gunanya kau merutuki dan menyesali hal yang sudah lama asing. Tuan bait itu kian ku susun tak karuan, ku kira kau akan kembali pulang. Nyatanya bayangku terlalu jauh menerka hal yang tak akan pernah hadir. Selamat malam, selamat berkelana dengan rembulan. Aku tengah tersenyum, menikmati tiap tiap keping yang ku susun setelah berserakan. Tuhan kali ini aku tau, bahwa rencana mu begitu indah untuk ku gambarkan.
-claudbia
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe empty is real
Short StorySebuah cerita yang ku rangakai dengan kata kata, mungkin berkenan mampir sebentar untuk membaca, siapa tau dapat mengambil sebuah pembelajaran, atau keseruannya. Ingat, hanya sebuah kata kata absurd yang ku rangkai kala aku gabut. Hanya sekedar quo...