123

7 1 0
                                    

Tiap tiap kata terbuai indah dalam lantunan melodi tak berirama. Aku kira ini akan berakhir bahagia seperti cerita pada umumnya, namun rupanya jauh di atas ekspetasi ekspetasi yang tak tersampaikan.

Ku titipkan salam hangat setiap kebahagian rupanya malam menolak surat omong kosong tak bertujuan. Aku kira ini akan selesai rupanya Desember baru saja memulai hari yang akan mengejutkan.

Ku peluk erat dan ku sambut hangat kebahagian beserta luka yang menyapa ku penuh ramah
"ingat bulan ini bulan kelahiran mu setidaknya bersyukurlah atas nafas yang tuhan berikan".

Tuan bisa kah kita bertemu sebentar saja, seperti biasa di bawah naungan rembulan aku menunggu mu dengan sangat antusias. Tuan lihat janji ku akan segera ku penuhi, luka nya sudah berangsur sembuh.

Kau bilang kau akan mememberikan mawar merah saat usia ku 18 tahun, aku akan senantiasa menunggu mu hingga terbit fajar. Tapi tuan ini telah di penghujung hari ke dua, rupanya kau tak menampakkan kehadiran, rupanya kau benar benar lenyap di telan malam.

Maaf karena sempat mengharap kan mawar merah dalam impian sedangkan mawar hitam yang selalu kau genggam. Tuan temui aku sebentar saja aku rindu perihal kelopak kelopak bunga mu yang telah lama mati tersayat ilusi.

Maybe empty is real Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang