Selamat malam tuan. Bagaimana kelana mu kemarin malam? sudah menyebrangi lautan dan rembulan kah hingga tak terlihat sebatang hidung saja. Kau tau perihal ketikan malam itu? sudah ku duga rupanya kau racun paling candu yang ku teguk suka rela.
Rintikan hujan ini terasa perih hingga ulu hati. Daksa tak berirama kala rasa kita terpisah Aksa melebihi bumantara semesta. Tuan faham apa itu singgah? namun mengapa pijakannya tak pernah menetap pada ruang yang sama. Berkelana lah bersama harap harap angan saja. Sang Tuhan menyuruhku berputar arah dan melanjutkan Asmaraloka dalam impian, pergi saja pergi lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe empty is real
Short StorySebuah cerita yang ku rangakai dengan kata kata, mungkin berkenan mampir sebentar untuk membaca, siapa tau dapat mengambil sebuah pembelajaran, atau keseruannya. Ingat, hanya sebuah kata kata absurd yang ku rangkai kala aku gabut. Hanya sekedar quo...