Urat nadi begitu tegang kian memunculkan peran, rupanya manusia manusia itu sedang bertaruh dengan emosi dalam pikiran. Tuhan sesak sekali. Mengapa sulit untuk menyiratkan perasaan dan pikiran yang sudah terbunuh sejak lama. Sesak Tuhan, sesak sekali. Rasanya kerangka ku akan pecah seperdetik berikutnya. Debaran sesuatu di dalam sana kian berporak poranda, butiran berlian murni kian ku tahan agar tak berjatuhan. Bunuh saja, bunuh saja sekalian raga ku hingga tak tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe empty is real
NouvellesSebuah cerita yang ku rangakai dengan kata kata, mungkin berkenan mampir sebentar untuk membaca, siapa tau dapat mengambil sebuah pembelajaran, atau keseruannya. Ingat, hanya sebuah kata kata absurd yang ku rangkai kala aku gabut. Hanya sekedar quo...