~
Sesak kembali terasa, air mata menumpuk di pelupuk mata, jeritan tertahan tenggelam dalam sunyi nya malam.Ini begitu menyakitkan, berharap ada seseorang yang tulus memberikan pelukan, namun itu hanya angan ku semata.
Ku peluk erat diriku seorang, menyalurkan kekuatan, dan berbincang dengan teman yang tak pernah nyata. Miris sekali, bagaimana lagi, terlalu sesak untuk ku ungkap dan terlalu lelah untuk sekedar bercerita, seakan sudah tak percaya akan manusia, aku lebih memilih memendamnya sendirian.
Tak apa biar saja luka ini meradang hingga rasa paling dalam, aku sudah terbiasa. Hanya menunggu saat nya tiba, saat rasa sakit ini berteman baik bersama raga tak bernyawa.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe empty is real
Short StorySebuah cerita yang ku rangakai dengan kata kata, mungkin berkenan mampir sebentar untuk membaca, siapa tau dapat mengambil sebuah pembelajaran, atau keseruannya. Ingat, hanya sebuah kata kata absurd yang ku rangkai kala aku gabut. Hanya sekedar quo...