1. Aku, Kamu, dan Jabal Rahmah

215K 21.4K 3K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Klik vote dulu, baru baca.
Jangan lupa sempatkan untuk komen😉

Kalian baca ini jam berapa?
.
.
.

"Kita adalah Adam dan Hawa, dua orang yang terpisah jauh dan tidak saling tahu menahu. Namun kini Allah mempertemukan kita di Jabal Rahmah sebagai dua orang yang akan bersatu di kemudian hari."

Atharazka Zafir El-Zein

Lentera Jelita
Karya Alfia Ramadhani

Seorang perempuan kini tengah berdiri tak jauh dari Kakbah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang perempuan kini tengah berdiri tak jauh dari Kakbah. Saat ini dia tengah menjalani ibadah umroh. Dia mengeluarkan sebuah foto dari dalam tasnya. Tampak seorang perempuan dan seorang laki-laki berbalut pakaian pengantin tengah tersenyum bahagia. Dalam pangkuan mereka, seorang bayi kecil perempuan yang sangat menggemaskan dengan hijab kecilnya.

"Ayah, Bunda, apa kabar? Sudah lama ya kita tidak bersua," ucapnya memandangi langit Kota Makkah.

"Ayah Bunda curang, waktu itu pamitnya ke Jogja cuma dua hari. Tapi sudah 21 tahun belum pulang juga. Disana indah ya Bun? Ayah dan Bunda pasti lebih bahagia disana ya?" bulir-bulir air mata deras membasahi pipinya.

"Ayah, Bunda, sekarang Syafiya sudah besar. Alhamdulillah saat ini Syafiya mendapat undangan mulia dari Allah, untuk datang ke Baitullah. Bunda tau nggak? Ini hadiah karena Syafiya berhasil menjadi wisudawati tahfidz terbaik di Pesantren," menjeda ucapannya. "Iya Yah, Bun, alhamdulillah Syafiya sudah menyelesaikan hafalan 30 juz, seperti keinginan Ayah dan Bunda."

"Alhamdulillah, Syafiya sekarang bahagia, Ayah dan Bunda jangan khawatir ya. Syafiya punya Ayah Raka dan Kak Azzam yang menyanyangi Syafiya setulus hati. Tapi Ayah tau nggak? Mereka ngeselin, masa Syafiya didesak nikah terus. Padahal Syafiya belum menemukan laki-laki yang seperti Ayah Rayyan. Laki-laki sholeh nan baik yang menerima perempuannya apa adanya. Sebagaimana Ayah Rayyan menerima Bunda Rayna apa adanya."

"Nggak papa, semoga setelah ini Syafiya bisa menemukan dia. Seseorang yang tertulis di Lauhul MahfudzNya. Jodoh terbaik yang sudah Allah siapkan jauh sebelum Syafiya dilahirkan. Tapi Yah, Syafiya mau cari doi disini. Siapa tau doi ada disini juga. Do'akan ya Bun, Syafiya akan cari doi di Jabal Rahmah. Kalau ketemu kan sweet, kayak kisah Nabi Adam dan Siti Hawa," Syafiya terkekeh atas monolognya sendiri.

Setelah puas bermonolog, Syafiya mencium foto itu, kemudian memotretnya dengan latar Kakbah. Anggap saja dia berada disini bersama dengan orang tuanya. Orang tua angkat yang sudah ia anggap orang tua kandungnya. Karena kasih sayang mereka melebihi segalanya.

"Dadah Kakbah, aku ke Jabal Rahmah dulu ya, mau cari doi. Eh___" Syafiya terkekeh sembari melambaikan tangan pada bangunan suci yang sudah berjam-jam dia pandangi itu.

Lentera Jelita (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang