CERITA INI SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TBO SHOPEE DAN GRAMEDIA 🫶
Romansa - Spiritual - Militer
BERTEMU JODOH DI JABAL RAHMAH?
BERTEMU JODOH DI MARKAS MILITER?
Berawal dari kejadian penyekapan yang menimpa Syafiya Anasztaizia oleh teman SMP-nya sen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JANGAN LUPA LENTERA JELITA PO 23 JULI JAM 16.00 WIB DI PENERBIT KATA DEPAN!
SPOILER BONUS : SURAT DARI LETNAN ATHAR DAN SYAFIYA YANG AKAN MEREKA BACAKAN LANGSUNG.
Okey, selamat membaca.. . . "Pada setiap pertemuan akan ada perpisahan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sya, secepat ini?" Raisya mengangguk. Ia mengarahkan kedua tangannya memegang pundak Syafiya.
"Sudah waktunya Syaf," jawabnya tersenyum. Bukan senyuman bahagia. Justru sebaliknya, senyuman kesedihan yang teramat. Tak ingin berpisah, tapi keadaan memaksa untuk perpisahan itu ada.
"Kamu masih bisa di sini Sya. Aturan masih memperbolehkan kamu untuk tetap tinggal di sini. Kamu masih menjadi bagian dari kesatuan kami. Aku mohon, tetap tinggal di sini. Berkumpul bersama kita." Syafiya memohon dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Pelan tapi pasti, Raisya menggeleng. "Aturan memang memperbolehkan, tapi aku yang sudah merasa tidak pantas. Suamiku sudah gugur setahun yang lalu. Aku rasa selama setahun ini sudah cukup bagiku tinggal di sini. Dan selama setahun ini juga aku merasa kurang kontribusi karena harus mengurus Khanza seorang diri. Daripada aku terus merasa bersalah jika tetap tinggal di sini, jadi keputusanku..."
"Aku akan pergi dari sini. Memulai kehidupan baru di luar sana dan fokus mengurus Khanza," Raisya menyeka air matanya.
Melihat wajah Syafiya yang menangis, Raisya semakin tidak rela berpisah dengan perempuan yang sudah menjadi sahabat baiknya itu. Syafiya dan Raisya adalah definisi dua orang sefrekuensi yang dipertemukan untuk menjadi sahabat yang selalu ada di setiap suka dan dukanya. Dan kini keadaan harus membuat mereka berpisah.
Syafiya yang sangat menyayangi Raisya sebagai sahabat dan Khanza sebagai keponakannya sangat tidak rela melepas mereka pergi. Lihat saja, kini Syafiya menggendong Khanza, enggan menyerahkannya pada Raisya.
