5. Syafiya Calon Istri Saya!

149K 19K 1.2K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum.

Mulai bab ini, bagi siapapun yang masih mau membaca Kisah Syafiya sampai akhir, bagi siapapun yang masih menghargai saya. Bolehlah menyempatkan waktu, sedetik aja buat klik vote.

Karena jujur, vote dan komen yang aktif juga menjadi semangat bagi author untuk terus melanjutkan karyanya.

Terimakasih, untuk kalian yang sudah menghargai saya selaku author Lentera Jelita.
.
.
.

"Laki-laki di dunia memang banyak. Namun laki-laki yang mampu menghargai dan memperlakukan perempuan sesuai fitrahnya hanya ditemukan pada sebagiannya saja. Maka pastikan kamu menjadi salah satunya."

Atharazka Zafir El-Zein

Lentera Jelita
Karya Alfia Ramadhani

"Apa Nona Syafiya siap jika nanti Letnan Athar mendapatkan tugas untuk bertempur di medan perang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Nona Syafiya siap jika nanti Letnan Athar mendapatkan tugas untuk bertempur di medan perang?"

"InsyaAllah, saya siap Komandan," jawab Syafiya, walaupun sebenarnya sangat berat baginya untuk mengatakan hal itu.

Beberapa minggu terakhir Syafiya benar-benar merasa tertekan, lelah, dan rasanya ingin menyerah. Ternyata untuk menjadi istri seorang abdi negara membutuhkan perjuangan yang tak main-main. Mulai dari mengurus surat-surat pribadi sampai surat-surat kantor. Apalagi Syafiya juga harus menghafalkan berbagai hal. Nama-nama pejabat tinggi Letnan Athar di batalyon, jenis kepangkatan Letnan Athar sebagai abdi negara, dan juga segala hal yang berkaitan dengan keorganisasian Persit Kartika Chandra Kirana.

Seperti saat ini, Syafiya dan Letnan Athar baru saja keluar dari ruangan Komandan Batalyon, Mayor Arif. Hal ini sekaligus menjadi akhir dari perjuangan mereka berdua untuk pengajuan nikah kantor. Lihat saja, wajah keduanya kembali terangkat membentuk senyum lega.

"Syafiya, kamu sedang apa?" Syafiya yang tengah melakukan aktivitas di ponselnya buru-buru menyembunyikan benda pipih itu kala sebuah suara bariton menyapa gendang telinganya.

"E-nggak ada Letnan. Saya cuma____"

"Tadi saya nggak sengaja melihat, kamu sedang membuat animasi?"

Syafiya mengangguk, tak dapat dipungkiri, ia memang sedang membuat animasi. Salah satu hobi barunya saat ini yaitu membuat animasi pada aplikasi ibis paint x di ponsel.

"Animasinya bagus, terus kembangkan bakat kamu. Semoga nanti peran kamu dalam Persit Kartika Chandra Kirana sebagus animasi persit yang kamu buat itu," ujarnya. Syafiya mengangguk, rupanya Letnan Athar memang mengintip. Buktinya dia tahu bahwa Syafiya sedang menggambar animasi ibu persit.

Lentera Jelita (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang