35. Komandan Pamit

49.2K 8.1K 2.5K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Lentera Jelita update(。♡‿♡。)
.
.
"Saya pergi untuk memenuhi panggilan negara. Dan saya titipkan perempuan saya pada Allah. Tuhan yang menciptakan dia."

Atharazka Zafir El-Zein

Atharazka Zafir El-Zein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Letnan Athar hendak melangkahkan kakinya masuk ke ruangannya. Namun tiba-tiba Danyon Arif menepuk pundaknya.

"Letnan Athar," panggilnya.

Letnan Athar berbalik, ia sedikit membungkuk sebagai tanda hormat pada atasannya. "Siap. Ada apa Danyon?"

"Ke ruangan saya sekarang," jawab beliau lalu beranjak pergi.

Bersamaan dengan itu, Letnan Athar sudah merasakan ada sesuatu yang berbeda. Tatapan Danyon Arif, cara bicaranya, lalu tiba-tiba beranjak pergi. Sepertinya ini ada tugas penting yang harus ia jalankan.

Letnan Athar menghela napasnya, lalu berujar lirih, "bismillah." Lalu ia melangkahkan kakinya menuju ruangan Danyon Arif yang berada di lantai dua dari ruangannya.

Sesampainya di depan ruangan Danyon Arif, pintu sedikit terbuka. Tiba-tiba ada suara tanpa ada wujud di depan mata. Ya, beliau adalah Danyon Arif yang mempersilahkan anak buahnya masuk.

"Masuk."

"Siap Danyon." Lalu Letnan Athar melangkahkan kakinya menuju ruangan Danyon Arif.

"Duduk," titah beliau lagi. Dan Letnan Athar duduk di hadapan Danyon Arif.

Suasana hening beberapa saat. Sampai akhirnya Danyon Arif berdiri ke samping Letnan Athar. Lalu menepuk pundaknya.

"Negara memanggilmu wahai Komandan Peleton terbaik," ujar Danyon Arif.

"Siap, saya menerima panggilan negara, Komandan." Letnan Athar berujar dengan tegas, lalu ia ikut berdiri.

"Beberapa TKI kita di sandera. Ada lima orang. Kita harus segera membebaskan mereka. Dan saya percayakan operasi ini dipimpin oleh Komandan Peleton hebat seperti anda Letnan Athar," Danyon Arif menaruh kepercayaannya penuh pada Letnan Athar.

"Siap, laksanakan Komandan."

"Bagus. Kumpulkan sepuluh anggota peleton terbaikmu Letnan Athar. Lalu kita berkumpul di ruang meeting khusus untuk membahas jalannya operasi militer rahasia kali ini. Ingat, ini rahasia. Tidak ada siapapun yang boleh tau. Mengerti?"

"Siap mengerti. Laksanakan Komandan!"

Letnan Athar bergerak cepat menuju barak di mana anggotanya berada. Tanpa basa-basi, Letnan Athar menepuk pundak sepuluh orang diantara mereka. Salah satunya adalah Jamal dan Guntur.

Lentera Jelita (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang