39. Proud of You Komandan!

58.1K 7.8K 1.4K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Kalian baca part ini.

Malam?

Pagi?

Proses penyelamatan sandera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Proses penyelamatan sandera.

"AYO CEPAT. GUNAKAN SELURUH TENAGA KALIAN UNTUK BERLARI. HELIKOPTER SUDAH MENDARAT," suara nan tegas Letnan Athar membersamai langkah para prajurit juga korban sandera yang berlari untuk sampai ke helikopter.

Ya. Tim Alaskar sudah berhasil menyelematkan para sandera. Helikopter penjemputan sudah tiba. Ini bukan helikopter yang pertama, melainkan helikopter yang kedua. Sedangkan helikopter pertama yang mencoba menjemput tertembak jatuh oleh para teroris. Bahkan bangkai helikopternya tidak diketahui keberadaannya. Dan ya, kru yang berada di sana kemungkinan besar sudah gugur.

"GUNTUR, MANA GUNTUR?"

"Guntur masih menuju kesini Komandan. Lebih baik Komandan naik dulu."

"Nanti saja, saya harus tunggu Guntur. Biar bagaimanapun saya adalah Komandan kalian, saya harus pastikan semua anggota saya naik, baru saya bisa naik."

"Tapi Komandan. Ini demi kebaikan bersama, supaya ketika Guntur naik, kita bisa segera terbang."

Mendengar itu, Letnan Athar mengangguk. Benar juga apa yang dikatakan oleh anggotanya. Namun saat hendak naik..

"Komandan!" teriak Guntur yang berlari ke arahnya. Sontak Letnan Athar yang sudah menaikkan kakinya, kembali turun.

"Naik saja Komandan," teriak Guntur.

"Tidak Tur, kamu dulu."

"Baik Ndan."

Setelah sampai di depan pintu helikopter, Guntur naik. Kemudian ia mengulurkan tangannya agar Letnan Athar bisa naik, namun..

Dorr!

"KOMANDAN."

Guntur dan anggota yang lain membantu Letnan Athar untuk naik. Betapa syoknya saat mereka lihat, darah segar mengalir dari perut bagian kanan Komandannya.

Sontak saja Guntur melepas PDL-nya, lalu melepas kaosnya untuk membalut luka Letnan Athar dan supaya darahnya tidak terus mengalir.

"Komandan, saya minta maaf. Kalau saja tadi saya-"

"B-Bukan salah kamu Tur. Sudah seharusnya sebagai Komandan saya naik paling akhir untuk memastikan semua anggota sudah naik."

"MasyaAllah."

"Proud of you Komandan!"

Letnan Athar menyadari, sebagai Komandan ia bertanggung jawab untuk seluruh anggotanya, keselamatan mereka juga. Jadi ia hanya melakukan sebagaimana yang harus ia lakukan.

Lentera Jelita (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang