25. A Day With Roron

67.1K 7.5K 1.1K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Absen yang sudah nungguin Lentera Jelita update?

.
.

Hari sudah semakin sore, langit yang mulanya cerah dengan matahari kini mulai meredup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah semakin sore, langit yang mulanya cerah dengan matahari kini mulai meredup. Udara panas yang menyengat kini berubah menjadi sejuk. Seorang perempuan sedang asyik mengelus punggung sapi kecil yang tengah duduk itu. Ya, siapa lagi jika bukan Syafiya yang tengah asyik bersama Roron. Sapi kecil yang begitu jinak padanya.

Meskipun awalnya Syafiya dibuat syok dan sedih karena ucapan sang suami tentang anak. Pada akhirnya ia tahu kenyataan yang disembunyikan suaminya sekian lama. Laki-laki yang hanya dikenal sebagai seorang tentara itu ternyata merangkap sebagai juragan sapi. Maka tak heran jika uang yang dimiliki suaminya sangat banyak.

"Bunda Syafiya lagi apa?" tanya beberapa anak-anak panti yang tiba-tiba menghampiri.

"Sini duduk, Bunda lagi sama Roron. Kalian kenal Roron kan?" tanya Syafiya.

"Kenal Bunda, Roron baik. Nggak kayak sapi yang lain, suka nendang," jawabnya.

"Iya Bunda, dia pernah ditendang sapi sampai jatuh ke kotoran sapi hahahaha," seketika teman-temannya yang lain tertawa terbahak-bahak. Begitupun juga dengan Syafiya, namun perempuan itu mencoba menahannya.

"Udah, udah, jangan ditertawakan ya. Kasihan loh, kalian tolongin dia nggak waktu itu?"

"Pak Roger sama Opa Rendra yang tolongin Bunda," jawab mereka serempak.

"Iya itu betul sekali. Kalau misalnya kalian nggak bisa tolongin, jangan diam aja ya. Tapi panggil orang dewasa, oke anak-anak Bunda?"

"Oke Bundaaa," mereka serempak sangat antusias.

Beberapa saat kemudian datanglah penanggung jawab panti asuhan, seorang perempuan berusia kira-kira kepala tiga itu meminta izin pada Syafiya untuk membawa anak-anak panti mandi sore. Dan Syafiya mengizinkannya.

Syafiya masih asyik bersama Roron. Perempuan itu tengah memberi makan Roron dengan rumput berkualitas yang sudah dirawat seperti anak sendiri. Sepertinya Roron adalah sapi paling beruntung bisa dekat dengan Syafiya, alias Mrs. El-Zein.

"Roron makan yang banyak ya biar cepet besar," ujar Syafiya sembari menyuapkan rumput segar pada Roron.

Pada akhirnya Roron merasa kenyang karena sedari tadi diberikan rumput.

"Ayo Roron, makan lagi."

"Mooowww," seru Roron menjauhkan wajahnya dari rumput yang di sodorkan Syafiya.

Lentera Jelita (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang