Liburan hari pertama
Mpok Sari ikut membantu gua memasukkan semua barang-barang ke dalam bagasi mobil.
Sedangkan Rey, sibuk menelpon sedari tadi.
"Semua barangnya sudah selesai, den."
"Oke, makasih ya mpok."
Rey mengakhiri panggilan yang gua gatau dia telponan sama siapa dan mendekati gua.
"Lo ga mabuk perjalanan 'kan?"
Gua menggeleng.
"Buruan masuk!"
Gua segera memasuki mobil dan memasang sabuk pengaman.
Selama diperjalanan, gua begitupun Rey tidak ada yang mau bicara. Kemungkinan kami sama-sama tidak mempunyai topik untuk dibahas.
Hampir setengah jam mengendarai, akhirnya kami sampai di tempat tujuan.
Sebuah Villa?
Gua berdehem pelan. Wah, papa benar-benar niat atas idenya itu.
"Beresin barang-barang."
Gua langsung turun dan mengambil barang-barang yang ada di bagasi mobil.
Rey kembali berbicara di telpon dan membiarkan gua sendirian merapikan barang-barang.
"Sini, saya bantu mba."
Salah seorang pelayan di Villa menghampiri gua.
"Makasih mas."
Akhirnya semua barang selesai dimasukkan ke dalam kamar.
"Koper gua lo taruh mana?"
Gua menatap ke arah dalam kamar. "Di dalam."
"Bawa ke lantai bawah."
"Maksudnya?"
"Kalau gua bilang bawa, ya bawa!!"
Sontak gua kaget, ya walaupun nada bicara Rey selalu kayak gitu ke gua, tapi tetap saja gua merasa itu serangan dadakan yang mengejutkan.
"Bentar, gua panggil pelayan yang tadi."
"Sendiri aja!"
Setelah mengucapkan hal itu, Rey langsung turun ke lantai bawah.
Gua menghela napas.
Dengan cepat gua menuruti perintah Rey dan membawa semua barangnya ke kamar bawah.
Malamnya
Ting tong
"Siapa ya malam-malam begini."
Gua hendak membukakan pintu, namun keduluan oleh Rey.
"Wih, brother. Ada apa nih nyuruh kami semua ke sini."
"Katanya lo ga pernah liburan, ya gua bawa kalian semua ke sini lah."
"Asal nona manis ada, gua fine aja." Sahut Farhan dan langsung nyelonong masuk.
"Nah, baru diomongin udah muncul tuh bro." Ujar yang lain.
Lagi, lagi, ketujuh temannya Rey berkumpul di sofa ruang tengah.
"Ngapain masih di sini? Siapin minuman buat mereka."
"Sebentar."
Gua langsung ke dapur dan menuangkan sirup ke cerek.
Gua membawa nampan berisikan cerek dan gelas ke tempat mereka duduk-duduk santai.
"Cemilannya mana?"
"Kita belum beli bahan-bahan yang lain, Rey."
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRASSOL
Teen FictionMungkin, kita sepenggal kisah yang lupa ditamatkan oleh penulisnya. Lalu terkubur waktu hingga membuat tokoh utama terjebak kenangan. [ Bunga Matahari ] - Perjodohan 𝐂𝐨𝐩𝐲𝐫𝐢𝐠𝐡𝐭©𝟐𝟎𝟐𝟐 𝐛𝐲 𝐟𝐢𝐟𝐚𝐟𝐢𝐫𝐚𝐡