Bagian 13

29 15 0
                                    

"PARTY DI MULAI!!!"

Tiba-tiba music dj dihidupkan dan semua yang ada di dalam ruangan ini bergoyang heboh.

"Permisi, bini bos kami mau lewat."

"Geser woi, geser."

"Sialan! Sempit banget ruang yang mereka kasih."

Gua menatap heran ke arah Ryan yang sedari tadi hanya diam berada di sebelah gua.

Setelah sampai di tempat yang kosong, gua dipersilahkan duduk oleh teman-teman Rey.

Ryan ikut duduk di sebelah gua dan mencorongkan minuman bersoda.

"Silahkan minum."

"Gua ga haus."

Ryan tergelak, "Okay, gua tau pikiran lo."

Gua menatap ke sekeliling ruangan ini. Semua orang pada sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, yaitu bergoyang dan minum-minum.

"Nyariin siapa?"

"Ini acaranya masih lama ga, gua ngantuk banget."

"Mau gua pesanin kamar?"

Sontak gua berdiri dari tempat, "Maksud lo?!"

Ryan ikut berdiri dan memegangi kedua bahu gua. "Santai, kita di sini buat senang-senang doang."

Gua menatap satu persatu teman-teman Rey.

"Dimana Rey?"

Ryan langsung duduk di tempat.

"Gua tanya, dimana Rey?"

"Rey bakal datang terlambat, lo cemas banget jauh-jauh dari suami. Santai aja kali, kami semua buat acara ini udah minta persetujuan dari dia. Karena apa? Karena tempat ini milik dia."

"Gua mau ke toilet."

Gua bergegas mencari kamar mandi di bagian belakang.

"Lagi ya sayang."

"Udah mas, aku ga kuat."

"Lagi dong, nagih nih."

Gua menahan jijik dan mempercepat langkah gua.

Cup

"Astaga!"

Gua langsung menutup pemandangan yang ada di samping gua dengan tas selempang yang gua kenakan.

"Aish, bisa muntah gua lama-lama di sini."

Belum juga sampai ke toilet yang dituju, gua memutuskan untuk kabur saja dari sana.

Gua mencepatkan langkah gua dan mengeluarkan ponsel dari tas selempang.

Bruk

"Aww."

Bahu gua disenggol kuat oleh seseorang yang sempat gua dengar sedang berbincang dengan teman-temannya.

"Shit! Lain kali hati-hati kalau jalan. Punya mata 'kan?"

Gua mengambil ponsel gua yang jatuh ke aspal dan melirik sekilas ke arah orang yang menabrak gua.

"Tapi lo yang nabrak gua duluan."

"Sialan! Ngelunjak ya lo."

Tatapan kami bertemu.

Cewek tadi tidak lagi marah-marah dan meninggalkan gua begitu saja.

"Aneh banget."

Gua mencari kontak Suci dan menelponnya.

📞 Suci

GIRASSOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang