8. Berhak Marah

35.4K 2.9K 47
                                    

Hai anak-anakku.

Udah pada tidur?

Emak harap belum karena emak bawa Update-an Daru & Gisha nih.

Emak tahu kalian nunggu-nungg buat ngejek dan ngumpat sama Daru. Bener kan?

Nah ini dia kesempatan kalian untuk melakukannya, emak berikan waktu di episode 8 ini 😅🤭

Jadi silakan berikan kalimat yang indah untuk Mas Daru 🤭

Jangan lupa tandain kalau ada kesalahan penulisan dan enjoy ya...

Jangan lupa tandain kalau ada kesalahan penulisan dan enjoy ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keputusan ketika marah 100% bukanlah kebenaran

~ Gisha ~

Daru mengendarakan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Gisha sampai harus memegang erat-erat hand grip mobil. Daru terlihat seperti orang kesetanan.

"Mas! Kita bisa celaka lho."

Tidak tahan dengan situasi, Gisha membuka suaranya.

"Diam, suara kamu malah bikin aku nggak fokus!" tegas Daru.

Laki-laki menatap lurus ke depan dengan rahang mengeras.

Udah bilang aja cemburu Mas, nggak ada guna bertahan sama gengsi.

Gisha mengoceh dalam hati.

Heran sekali Daru masih bertahan dengan egonya.

"Kamu cemburu Mas?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Daru mengijak pedal rem dengan sangat kuat. Gisha hampir terpental karena dia lupa memasang sabuk pengaman. Untungnya Daru dengan singgap mengulurkan tangan di depan dada Gisha menghalangi agar perempuan itu semakin maju dan mencegah kepala istrinya menabrak dashboard mobil.

"Apa kamu bilang?" tanya Daru dengan suara tajam.

"Kamu cemburu kan Mas? Udah ngaku ajalah. Nggak cape kamu bohongin perasaan kamu?"

Setelah mengatur napas, Gisha membalas pertanyaan Daru.

"Bohongin perasaan gimana? Aku emang nggak cemburu! Mana ada ceritanya begitu."

Laki-laki itu tetap ngotot berkata kalau dia tidak cemburu. Padahal dengan jelas-jelas Gisha melihat kilatan api di mata Daru ketika menariknya pulang.

Kalau memang tidak cemburu dan tidak memiliki perasaan sama sekali untuk Gisha, harusnya Daru biarkan saja Gisha ngobrol dengan Leon dan lelaki itu pergi sendiri. Namun yang terjadi, Daru menarik paksa Gisha untuk pergi dari sana bersamanya.

"Ya kalau nggak cemburu ngapain kamu narik-narik aku pulang? Aku bisa pulang sendiri Mas, lagipula mungkin Leon nggak keberatan ngantar aku pulang," tutur Gisha.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang