Selamat malam semuanya 💕🥰
Apa kabar?
Udah seminggu lebih ya, emak nggak update 🥺
Ada yang kangen nggak sama emak? 🤭🤭
Oh iya, sebenarnya hari senin emak nggak punya jadwal update tapi emak udah rindu banget untuk update apalagi banyak yang rindu Mas Daru kayaknya, ya kan? Hayo ngaku 🤭🤭
Alhasil ini adalah update-an pertama setelah libur update.
Semoga kalian terhibur ya!
"Senang kan kamu Mas?" tanya Gisha.Daru mengulas senyum manis.
"Iya dong," sahutnya.
Sementara Gisha hanya mampu mendengus melihat suaminya. Ya, sejak mendengar ucapan Mami tadi nampak jelas kalau Daru tidak berhenti memudarkan senyumannya.
Oke, laki-laki itu mungkin merasa dia punya dukungan penuh serta sekutu. Apalagi orang itu adalah Mami.
"Kamu udah dengar kan Mami bilangnya apa tadi? Mami pengen cucu dari kita," tambah Daru masih dengan senyum yang sama.
"Mami nggak ingin perceraian dari kita," lanjutnya.
Saat ini baru mulai jamuan makan, jadi orang-orang lagi sibuk dengan aktivitas makan mereka masing-masing. Jadi, kemungkinan besar tidak akan ada yang menyadari percakapan antara Daru dan Gisha.
"Kalau aku mau tetap mau cerai gimana Mas? Kan yang jalani pernikahan itu aku bukan Mami. Aku rasa Mami juga bakalan ngerti kalau aku jelasin semua kronologinya. Di mana aku cinta kamu tapi kamu enggak dan memilih untuk cerai dari aku," tutur Gisha dengan sudut bibir tertarik ke atas.
Belum saatnya dia berhenti.
Sementara Daru membulatkan matanya, laki-laki itu sepertinya terkejut dengan ucapan istrinya.
"Gis, ayolah. Kamu nggak lelah? Aku tahu kamu sedang balas dendam. Oke, aku minta maaf untuk apapun yang terjadi. Semua tingkah aku yang buat kamu terluka di masa lalu, sekarang aku mau berubah dan memperbaiki semuanya."
Gisha menatap Daru, hatinya sedikit tersentuh. Namun dia masih belum berniat untuk berhenti, berani sekali dia meminta cerai sementara dia tahu bahwa Gisha begitu mencintainya. Daru harus jadi gila karena overdosis dengan cintanya pada Gisha.
Begitulah rencana Gisha dari awal.
"Maaf Mas, semuanya sudah terlambat cintaku udah terlanjur beku," cicit Gisha.
Kali ini Daru yang mendengus.
"Kamu kira hati kamu salju?"
Gisha mati-matian menahan senyumannya. Melihat wajah kesal Daru begitu menyenangkan, apalagi laki-laki itu nampak begitu lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru & Gisha (Tamat)
RomanceGisha mencintai Marko Seandaru begitu dalam hingga membuatnya terluka karena sebuah kenyataan tentang sang suami. 8 bulan perpisahan itu terjadi, Gisha masih sangat berharap. Namun sebuah surat yang berada dalam amplop cokelat yang tiba di rumahnya...