Sayang ❤️
Ini triple update lho 😁
Kaget nggak? Kaget pasti kan.
Hehe mumpung ada ide ya harus di tulis dong 😁
Nggak nyangka udah di episode 44, dikit lagi ending lho 😍😍
Ya udah hayuk atuh dibaca dan jangan lupa Typonya ditandai ya, terima kasih sayangku 🥰😘
"Tunggu Dam," cegah Daru saat mereka akan segera meluncur setelah mendapatkan alamat yang dimaksud oleh si penculik.
Damar menghentikan mobil dengan perasaan sedikit jengkel. Tadi si Bos bahkan sudah ingin mengulitinya hidup-hidup karena terlalu lamban membawa mobil sekarang malah menyuruhnya untuk berhenti.
"Sepertinya istri saya hanya bercanda," ujar Daru.
Laki-laki mengingat pengalaman beberapa waktu lalu saat Gisha bersembunyi di kolong tempat tidur dan menyuruh untuk mencarinya. Dia seperti mendapatkan sebuah pemikiran kalau Gisha hanya sedang membuat sebuah lelucon semacam prank.
Sementara Damar mencoba mempertahankan ekspresinya agar tidak terlihat kalau dia sedari awal memang sudah diajak oleh Gisha untuk kerja sama.
"Lah nggak mungkin pak, masa iya udah kek gini becandanya. Kan nggak lucu."
Damar mengeluarkan pendapatnya. Laki-laki mencoba dengan sangat keras agar tetap mempertahankan ekspresinya agar sang atasan tidak curiga.
"Ya, kamu tahu kan istri saya itu semenjak hamil ada gila-gilanya sedikit," lirih Daru.
Sementara Damar melotot. Bagaimana bisa Daru dengan begitu santai mengatakan kalau istrinya itu ada memiliki sedikit kelainan jiwa. Keterlaluan sekali si Daru.
Tunggu aja, ketemu Bu Gisha aku aduin! Batin Damar sembari tersenyum miring.
"Dam!" teriak Daru.
Damar langsung tersadar dari lamunannya yang dengan jahatnya membayangkan bagaimana Daru akan dimarahi oleh Gisha. Memang tipikal bawahan tidak tahu diri si Damar.
"Eh iya Pak," seru Damar dengan nada kaget.
"Jangan bilang kamu juga udah kejangkit virus gila istri saya," cerocos Daru.
Damar mendengus.
Dosa tidak sih menonjok atasan? Sebenarnya Damar berani saja menanggung dosa, namun dia tidak bisa menanggung kalau langsung di depak Daru dari perusahaan.
"Mana ada Pak," elak Damar.
Tak lama kemudian Daru mengubah rencana, dia tidak jadi pergi ke tempat di mana Gisha diculik. Namun dia meminta Damar menyerempetnya hingga sedikit lecet agar terkesan kecelakaan.
"Ingat Dam, nyerepetnya dikit aja, saya hanya perlu berdarah sedikit biar kelihatan kecelakaan asli."
Damar mendengus, bersusah payah sekali. Daru kan bisa pergi membeli beberapa peralatan seperti pewarna makanan berwarna merah darah atau sejenisnya yang bisa dipakai untuk pura-pura kecelakaan. Sepertinya Daru jarang menonton sinetron.
Maka itulah laki-laki itu sangat rumit.
"Dam tunggu! Saya mau narik nafas dulu," teriak Daru dramatis.
Laki-laki itu sedang berdiri beberapa meter dari mobil. Dia bersiap untuk diserempet. Gila memang.
Sementara Damar bersusah payah menginjak pedal rem. Sialan, kalau dia salah nabrak gimana nanti.Kan sayang sama mobilnya, mahal.
Eh maksud Damar sayang sama Darunya.
Damar sudah sangat siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru & Gisha (Tamat)
Roman d'amourGisha mencintai Marko Seandaru begitu dalam hingga membuatnya terluka karena sebuah kenyataan tentang sang suami. 8 bulan perpisahan itu terjadi, Gisha masih sangat berharap. Namun sebuah surat yang berada dalam amplop cokelat yang tiba di rumahnya...