Selamat siang sayang-sayang emak?
Apa kabar? Manado cuacanya cerah banget, secerah masa depan kita 🤭🤭😆
Ada yang kangen Daru nggak? Pasti iya kan? 😆
Ini buat yang kangen Mas Daru, emak persembahkan episode 14 🥳🥳🥳🥳
Oke, jangan lupa tandai kalau ada kesalahan penulisan ya.
Enjoyyyy!!!
Gisha menatap perempuan yang berdiri di balik tubuh Dito dengan sedikit kaget.Oh itu Andin.
Iya Andin, perempuan menyebalkan yang tiba-tiba kembali ke kehidupan Daru. Padahal selama 8 bulan Daru di penjara, tak sekalipun perempuan itu datang. Namun setelah Daru bebas, dia malah muncul seolah-seolah menjadi pahlawan kesiangan.
Semenyebalkan itu memang si Andin. Kalau perlu ada yang di tenggalamkan, Andin pastilah kandidat terdepan dan Gisha adalah orang pertama yang akan melakukannya.
Sementara Daru juga terkejut dengan kedatangan Andin di apartemen mereka sepagi ini. Ada urusan apa dia datang ke sini? Perempuan itu sama sekali tidak mengabari Daru. Ya, biasa perempuan itu akan mengabari Daru kalau hendak bertamu.
Tiba-tiba terlintas ide Licik di benak Daru, bagaimana kalau dia membuat Gisha cemburu dengan kedatangan Andin? Sepertinya itu cukup menyenangkan. Daru akan melihat bagaimana istrinya cemburu.
Wajah Gisha pasti sangat lucu kalau dibayangkan. Perempuan itu pasti akan kesal setengah mati.
"Hai Ndin," sapa Daru dengan nada manis yang bahkan membuat perut Gisha bergejolak.
Perempuan itu ingin muntah. Daru sangat berlebihan.
"Ko, maaf ganggu pagi-pagi," manja perempuan itu.
Gisha mendengus dalam hati. Rasanya perempuan itu ingin ke sana dan menarik rambut Andin hingga batok kepalanya sekalian. Tapi tidak, Gisha mencoba menahannya.
Semua itu dia lakukan demi membuat Daru sadar. Eh Daru sudah sadar, namun Gisha ingin menahannya lebih lama agar Daru menjadi budak cintanya.
"Pagi-pagi udah datang ke tempat orang lain, yakin udah mandi?" tanya Gisha dengan senyum miring.
Perempuan itu pandai mengejek orang lain.
Daru tersedak mendengar pertanyaan Gisha, sementara Andin yang ditujukan pertanyaan itu malah menatap tajam dan tidak suka.
"Udahlah! Nggak cium ini wanginya? Nggak lihat aku udah rapi dan cantik?" tanya Andin dengan nada menyolot.
"Oh, biasa aja kali nadanya," dengus Gisha.
Sementara Dito mengamati dua perempuan itu, dia sudah siap siaga kalau misalnya terjadi perkelahian. Dito tahu bagaimana Andin dulunya, dia hanya berharap Andin tidak terpancing. Sejujurnya Andin adalah perempuan yang ehm sedikit mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru & Gisha (Tamat)
RomanceGisha mencintai Marko Seandaru begitu dalam hingga membuatnya terluka karena sebuah kenyataan tentang sang suami. 8 bulan perpisahan itu terjadi, Gisha masih sangat berharap. Namun sebuah surat yang berada dalam amplop cokelat yang tiba di rumahnya...