42. Apa itu ONS?

15.5K 1.1K 18
                                    

Hai sayang 💕🥰🥰

Selamat malam ❤️

Emak nggak tahu lagi harus ngomong apa, jadwal update emak benar-benar rusak dan terkesan kek janji si doi yang manisnya cuma di awal aja.

Kali ini perkara ide, emak kehilangan ide buat lanjutin beberapa cerita emak yang masih on going.

Kek idenya stuck di tempat dan itu buat emak uring-uringan nggak jelas. Malahan ide baru bermunculan, benci banget sih situasi kek gini.

Tapi semuanya harus dihadapi dengan tenang. Iya kan?

Dan malam ini emak mencoba membiarkan ide emak mengalir begitu.

Semoga tetap dapat menghibur kalian ya.

Typonya jangan lupa ditandai ya sayang 🥰💕

Daru dan Gisha masih mematung sembari menatap Andin yang malah memandangi mereka dengan senyuman semanis semangka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Daru dan Gisha masih mematung sembari menatap Andin yang malah memandangi mereka dengan senyuman semanis semangka. Ada apa dengan senyuman itu?

“Hai Ko, Gisha,” sapanya sembari melambaikan tangan dan melangkah mendekati mereka.

“Eh hai,” balas Gisha dengan sedikit canggung.
Situasi kali ini terasa begitu aneh.

Terakhir kali mereka bertemu di restoran Italy beberapa bulan lalu dan saat itu Andin masih terlihat begitu mengharapkan Daru. Namun kini pasangan suami istri itu malah dikejutkan dengan sebuah berita bahwa Andin telah menikah dengan Leon yang notabene adalah teman Gisha. Kok dunia ini sangat sempit, seolah membenarkan pepatah bahwa dunia ini hanya selebar daun kelor.

“Kok kelihatan kaget gitu?” tanyanya sembari mendudukan bokong di salah satu kursi di sana.

“Ya, aku ketemu dengan Leon dan jatuh cinta kemudian kita nikah. Itu aja ceritanya nggak ada yang special.”

Andin bercerita dengan nada super santai. Perempuan itu nampak tidak memiliki beban sama sekali.

“Secepat itu? Bukannya dulu kamu ngemis-ngemis cinta suami aku? Udah capek?” sindir Gisha sembari tersenyum mengejek.

Perempuan itu seperti sudah meletakan Andin dalam daftar hitamnya. Sementara Andin nampak tertawa.

“Laki-laki di dunia bukan Marko aja, lagi pula saat aku pengen dia ada dan mendengar ceritaku saat itu, dia memilih kamu. Saat itu aku sadar kalau memang udah nggak ada tempat lagi untukku,” ujar perempuan itu dramatis.

Coba saja perempuan itu mengeluarkan pemikirannya dari dulu, Gisha mungkin tidak akan sampai membencinya seperti ini.

“Oh udah sadar ini ceritanya?” tanya Gisha lagi masih dengan wajah yang belum bersahabat.

Dia tidak percaya secepat itu pada Andin, latar belakang perempuan itu yang pernah mencintai dan dicintai suaminya membuat Gisha harus waspada. Jangan sampai Andin main belakang seperti yang terjadi pada rumah tangga Friska dan Herlan yang akhirnya harus kandas karena adanya orang ketiga.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang