🌼 Extra Part 3🌼

14.5K 1.2K 45
                                    

Selamat siang sayang 🥰❤️

Apa kabar??

Manado lagi mendung nih 🥺 Tapi kalau hujan nggak papa juga sih, supaya bisa narik selimut kan ya 😆🤭

Btw, emak sedih lho. Extra part Mas Daru dan Mbak Gisha banyak yang baca tapi masih banyak pula yang pelit ngasih vote 😭

Padahal emak mau buat sama Extra Part 5 tapi jadi kurang bersemangat karena banyak banget yang jadi silent readers dan nggak mau ngasih vote 😭

Tapi enggak apa-apa kok ☺️

Senyamannya kalian ya, kalau emang nggak suka nggak perlu vote kok. Emak nggak maksa. Tapi kalau suka jangan lupa votenya ya ☺️☺️🙏🙏

Terima kasih ❤️

Selamat membaca sayang 🤗🥰

Daru memijit pelipisnya yang terasa sangat sakit. Hari ini kantor baru saja mengalami kerugian yang cukup besar. Sebuah perusahaan teknologi yang cukup terkenal di Indonesia baru saja membatalkan kontrak kerja sama. Sementara semua proyek hampir rampung.

Sial!

Maki Daru dalam hati. Beberapa minggu belakang dia bahkan sering melewatkan sarapan dan makan malamnya bersama keluarga kecilnya hanya karena proyek tersebut. Namun bukannya berhasil mereka bahkan tidak dapat sepeserpun.

"Pak Daru."

Laki-laki itu menoleh ke arah pintu yang baru saja dibuka dari luar.

"Ya, masuk."

Daru mendapati sang sekretaris berdiri di depan pintu dengan senyuman. Apa yang dia lakukan? Kenapa dia tersenyum di saat mereka baru saja kehilangan banyak uang? Dan kenapa juga senyum itu terlihat sangat mengerikan?

"Jadi untuk apa senyuman itu Damar?"

"Saya sangat senang Pak karena perusahaan XX membatalkan kerja sama dengan kita."

"Kamu sudah gila Dam? Kita baru saja kehilangan uang dan proyek."

Daru berdiri karena rasa kesalnya pada sang sekretaris.

"Perusahaan XX baru saja terkena kasus penyalagunaan narkotika oleh pimpinan dan beberapa karyawan mereka. Hingga saham mereka anjlok. Kita bersyukur tidak terlibat dengan mereka karena jika itu terjadi saya yakin klien-klien yang lain akan lari terbirit-birit meninggalkan kita," jelas  si sekretaris.

"Oh oke, informasi yang bagus Damar."

Ya, Damar. Si Duda sudah kembali. Ah tidak lebih tepatnya Daru yang memaksa Adi untuk memindahkan Damar ke kembali ke kantornya. Ternyata Daru tidak cocok dengan sekretaris barunya setelah Damar maka itulah dia mengajak Damar untuk kembali menjadi sekretarisnya.

Ya, meskipun sedikit paksaan dan ancaman yang akhirnya membuat Damar kembali. Drama sekali duda itu.

Setelah mendengar ucapan Daru, Damar segera pamit undur diri. Namun belum juga dia sampai menutup pintu, dia kembali berbalik.

"Eh Pak, apakah makan siang tadi Ibu Gisha datang ke kantor?" tanya Damar hati-hati.

Takut sang atasan mengamuk.

"Tidak,Kenapa? Kamu rindu sama istri saya? Kamu mau rasain tonjokan saya?"

Kan. Memang macan tutul.

"Eh nggak gitu pak. Masa iya saya sukanya sama Ibu Gisha, lah bukan level."

"Jadi maksud kamu istri saya tidak cantik?"

Lah, salah lagi.

Damar mencoba menahan rasa kesalnya. Atasannya itu selalu negatif thinking. Padahal informasi yang hendak disampaikan ini sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup si bos.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang