45. Hadiah Terindah (End)

33.4K 1.5K 37
                                    

Selamat malam sayang ❤️❤️

Apa kabar? Semoga selalu sehat yaa 🥰

Setelah sekian lama akhirnya kita sampai juga di episode terakhir Mas Daru dan Mbak Gisha 🔥❤️

Sejujurnya nyari-nyari ending yang baik dan mengesankan itu susah banget. Apalagi untuk emak yang emang nggak pro buat ending. Jadi butuh waktu lebih banyak dan lama untuk ngerjainnya.

Iya, ada ketakutan tersendiri kalau sampai endingnya nanti tidak akan memuaskan pembaca atau malah masih ngegantung gitu.

Tapi semoga aja ini jadi ending yang bagus di mata kalian.

Ya, udah langsung aja ya.

"Emang nggak ada kerjaan kamu sampai nyuruh si Damar untuk nabrak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emang nggak ada kerjaan kamu sampai nyuruh si Damar untuk nabrak?"

Mami datang dan langsung menyemprot Daru dengan banyak omelan. Wanita itu sudah mendengar penjelasan dari Damar sebelum masuk ke dalam ruang inap Daru.

Jadi dia sudah mengetahui fakta tentang kecelakaan Daru. Sementara Daru hanya diam, dia tidak berniat membuka suara karena dia tahu bahwa dia salah. Menyela ucapan Mami hanyak akan mendapat lebih banyak omelan.

Harusnya ada semacam dispensasi Omelan karena Daru lagi sakit. Namun Mami tetaplah Mami.

"Kamu pikir itu nyawa kamu kek kucing? Main-main minta tabrak begitu."

"Kamu juga Gis, malah main culik-culikan!"

Gisha menatap Mami dengan wajah melotot. Perempuan itu tidak mengira kalau Mami akan menyorotinya karena beliau adalah orang pertama yang menyetujui ide Gisha. Bahkan Mami sampai ikut berpura-pura dan menelpon Daru memberitahukan bahwa Frangki juga hilang.

"Tapi Mi-"

"Pokoknya ini jadi kali terakhir mami dengar ada peristiwa beginian. Coba deh, jadi pasangan waras kayak Mami sama Papi."

Daru mendengus dalam hati, sejak kapan Mami Deasye waras? Selama ini Mamilah yang tidak waras. Eh. Jangan sampai Mami tahu isi hati Daru.

Tak lama kemudian bunyi ketukan di pintu ruang kamar inap Daru.

"Pa?"

Daru nampak terkejut melihat keberadaan Gandra di sana. Sosok Ayahnya itu datang sendirian.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Laki-laki itu sedikit panik.

Sementara Gisha dan Mami memutuskan untuk segera keluar dari sana. Selain memberi ruang untuk Daru dan papanya bicara. Mami juga merasa tidak terlalu nyaman berada lama-lama di sini. Tahu lah bagaimana hubungan Mami dan Papanya si kembar yang sejak dulu memang tidak baik.

***

Hampir dua minggu Daru cuti setelah kecelakaannya. Hari ini dia sudah boleh bekerja. 

"Mas, kamu nggak ada hadiah untuk aku?" tanya Gisha.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang