15. Mami Minta Syarat

31.7K 2.7K 78
                                    

Selamat pagi anak-anak.

Apa kabar?

Kalau di Manado, pagi ini sangat cerah 🔥😍

Emak baru selesai nyuci pakaian juga 😁

Kalau di tempat kalian Gimana?

Btw ini adalah episode 15 Daru & Gisha. Emak tahu kalian pada nunggu-nunggu pasangan suami-istri ini. Benar nggak?

Ya udah emak nggak perlu intro banyak-banyak kek Mami 🤭😆

Kita langsung ke ceritanya. Jangan lupa tandai typo kalau ada dan ENJOY!!!🥳🥳🥳

Daru benar-benar merealisasikan ucapannya, laki-laki itu tidak pergi bekerja. Bahkan sekarang dia sedang menelpon Damar untuk memberitahukan perkara dia tidak masuk kantor.

Apalagi kalau seingat Daru tidak ada kerja yang penting sekali hari ini jadi dia boleh beralasan agar tidak masuk kerja.

"Halo Damar, saya nggak masuk. Jangan tanya alasannya, kalau ada yang cari saya bilangin saya lagi berjuang mempertahankan posisi saya."

"Tapi Pak hari ini--"

"Urus semuanya," putus Daru tanpa bantahan.

Daru langsung mematikan sambungan telpon. Ya, penting dia sudah bilang ke Damar kalau dia tidak masuk. Urusan selanjutnya biar lelaki itu yang handel.

Daru percaya Damar mampu melakukannya, sebagaimana kinerja laki-laki itu selama beberapa tahun ini di kantor cabang Tano Group

Hari ini Daru ingin seharian di rumah menjaga Gisha. Ya, dia harus menjaga perempuan itu dari ancaman. Baginya sekarang ancaman berbahaya di rumah adalah Aryodito, adik lelakinya.

"Emang sampai sebegitunya Ko? Kamu nggak percaya sama Gisha?" tanya Dito.

"Aku percaya sama Gisha, tapi nggak percaya sama kamu!" teriak Daru yang sudah menyamai teriakan Dinosaurus.

"Nggak usah teriak kali Ko, entar kotak suara kamu pecah," ucap Dito sembari menahan tawanya.

Menyenangkan sekali mengejek kakak lelakinya itu.

"Gis, aku bantu bersih-bersih ya," tutur Dito yang melihat Gisha sedang mencuci piring.

"Boleh To, itu lantainya disapu ya," jawab Gisha dengan senyum manis.

Daru kesal.

"Lah,terus aku ngapain Gis?" tanyanya.

"Kamu Mas? Yakin mau bantu?" tanya Gisha dengan sudut bibir tertarik ke atas.

"Iya, aku mau bantuin kamu," tegas Daru.

Ya, lelaki itu akan mengambil kembali hati Gisha agar mereka tidak jadi cerai.

"Oh ya udah, kamu bantu bereskan ruang tengah aja Mas itu bantal sofa berserakan. Hitung-hitung bantuin aku sebelum kita pisah."

Daru membelalak.

"Gis, kok ngomongnya gitu?" tanya lelaki itu dengan sedih.

"Aku cuma menyetujui apa yang kamu ucapkan dari awal," ujar Gisha dengan senyum manis.

"Pokoknya aku nggak mau! Masa iya Gis, kamu tetap maksa padahal kamu sendiri tahu kalau aku udah ngomong cinta."

"Dulu, kamu juga gitu. Tetap maksa cerai walaupun kamu tahu aku cinta sama kamu Mas."

Skakmat.

Daru tidak tahu harus membalas apalagi. Gisha tahu bagaimana cara menutup mulut laki-laki itu agar tidak banyak bicara lagi.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang