🌼 Extra Part 2 🌼

14.5K 1.1K 25
                                    

Selamat malam sayang 💕

Udah pada tidur atau belum nih?

Semoga belum ya 😁

Btw ada yang rindu sama Mas Daru nggak?
Pasti ada kan? 😅

Nah, ini emak bawa Extra part untuk mengobati rasa rindu kalian.

Selamat membaca 🤗🤗

"Gis!!!!"

"Sayang!!!"

Teriakan seorang pria menggemah dan memenuhi seluruh ruangan di rumah itu. Sementara Gisha sibuk dengan pensil alisnya. Hari ini perempuan itu hendak ke acara reuni SMAnya.

"Sayang, tolongin!!"

Lagi-lagi Gisha mendengar teriakan suaminya.

"Emang nggak putus urat lehernya berteriak sekencang itu? Astaga."

Sembari mendumel, Gisha segera meninggalkan alat make upnya demi menghampiri suami tersayangnya sebelum pita suara laki-laki itu terluka.

"Kenapa sih Mas teriak-teriak seperti itu? Udah kek diperjakain aja kamu."

Sementara di hadapan Gisha terlihat Daru yang panik.

"Gieta berak, Gis," lapornya.

"Ya terus?"

"Ya kamu bersihin," sahut Daru dengan nada memohon.

Semenjak Gieta lahir hingga kini berusia 5 bulan, belum pernah sekalipun Daru berada dalam situasi anak itu buang air besar. Mentoknya, buang air kecil aja.

Namun kali ini berbeda, Gisha sudah siap dengan gaun model duyung dan make up yang sudah 80% hampir selesai diminta Daru untuk menangani Gieata yang sedang berak.

Oh gila.

"Lah kamu aja Mas, kamu kan papanya Gieta. Lagi pula selama ini aku yang selalu nanganin Gieta sekali-kali kamu dong," ujar Gisha.

Sementara Daru nampak seperti orang gila.

"Pokoknya kamu urusin Gieta ya Mas, aku mau siap-siap, udah terlambat dari waktu janjiannya."

Gisha meninggalkan Daru yang malah menarik rambutnya Frustrasi.

"Eta, kamu ngapain berak sih sayang."

Sementara Gieta hanya menampilkan senyuman khas bayi miliknya. Memang tipikal Gisha sekali anak ini.

"Udah mulai durhaka kamu sama papa ya," cibir Daru sembari mencoba melepaskan popok sang anak.

Namun karena tidak tahu cara melepaskan yang benar popok itu malah melayang dan mengenai wajahnya sendiri.

Astaga.

Daru ingin menangis.

"Astaga Mas," seru Gisha dengan nada terkejut.

Tapi bukannya menolong perempuan itu malah segera melangkah ke tempat sepatu dan segera memakai heelsnya.

"Mas, aku pergi ya. Jaga Gieta baik-baik. Aku nggak lama kok mungkin dua jam gitu."

"Gis!!!!!"

Terdengar tawa Gisha sebelum pintu tertutup.

"Tega banget, istri durhaka."

Daru benar-benar ingin menangis sekarang.

***

"Anak kamu siapa yang jagain Gis?" tanya Lita.

Saat ini suasana ballroom hotel tempat mereka Reuni sangat ramai.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang