Hai semuanya 💕💕
Apa kabar? Semoga sehat selalu ya 🥰
Sabtu kemarin nggak ada update-an. Rasanya kek udah lama banget nggak update 🥺
Maaf ya, hari jumat-minggu emak full ada kegiatan keagamaan. Kegiatannya dari Pagi sampai pukul 12 malam.
Malah, ada yang tidurnya nanti pukul 3 pagi. Beneran nggak ada kesempatan untuk ngetik 😭 nggak dapet ide juga karena berada di tengah keramaian.
Sekali lagi emak mohon maaf ya, apalagi buat sayang-sayang yang udah pada nungguin Mas Daru untuk nongol 🙏🙏
Semoga episode kali ini mengobati rasa kangen kalian sama Mas Daru dan Mbak Gisha ya.
Enjoy 🥳🥳
Jangan lupa tandain typonya ya.
Daru meluruskan tubuhnya setelah menurunkan Gisha dari gendongannya. Astaga punggungnya.
"Kenapa Mas? Punggung kamu mau patah? Aku nggak seberat itu ya!"
Gisha kesal.
Dia tidak suka dengan ekspresi Daru yang sepertinya kelelahan dan sakit punggung setelah menggendongnya karena hal itu menandakan tubuh Gisha sangat berat.
"Enggak kok sayang," balas Daru selembut mungkin.
Laki-laki itu tidak mau memancing amarah Gisha untuk sementara waktu karena wanita itu sedang dalam mood yang tidak baik.
"Wajah kamu nggak meyakinkan Mas, bohong kan kamu?"
Memang Gisha ini suka sekali memperkeruh suasana, dasar bumil.
"Enggak Gis, kamu nggak berat kok."
Daru nampak mulai frustrasi menghadapi istrinya.
"Jadi maksud kamu aku kurus gitu?"
Oh sialan.
"Enggak Sayang, tubuh kamu ideal udah kek body Kristen Stewart."
Gisha melotot.
"Ngehina aku, kamu Mas," kesalnya.
Sementara Daru menghela napasnya, apapun yang dikatakannya pasti salah di mata Gisha.
"Enggak Gis, mana ada aku ngehina begitu."
Gisha memutar bola matanya lalu menatap Daru malas.
"Terserah kamu deh Mas," ucap perempuan itu dengan nada lelah.
Harusnya Daru yang lelah. Ya, lelah berbincang dengan Gisha yang mulai menyebalkan.
"Terus, kalian bicarain apa di sana Mas?" tanya Gisha mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru & Gisha (Tamat)
RomanceGisha mencintai Marko Seandaru begitu dalam hingga membuatnya terluka karena sebuah kenyataan tentang sang suami. 8 bulan perpisahan itu terjadi, Gisha masih sangat berharap. Namun sebuah surat yang berada dalam amplop cokelat yang tiba di rumahnya...