33. Bumil Mengerikan

22K 1.8K 29
                                    

Selamat malam sayang-sayang 💕💕

Apa kabarnya? Semoga selalu sehat ya 😇

Oh iya, biarpun udah hari kedua tapi emak mau ucapin selamat hari raya idul Fitri buat sayang yang merayakan 💕🥳

Mohon maaf lahir batin ya sayang-sayang 🥰🙏

Semoga berkah Ramadhan selalu ada dalam kehidupan kita semua... Amin 😇🤲🤲

Maaf updatenya agak telat ya 🙏🙏
Hari ini banyak banget kegiatan keluarga 🙏🙏

Kalian kangen Mas Daru sama Mbak Gisha nggak?

Nah ini emak bawa episode 33nya.

Semoga terhibur ya sayang🤗🤗

Eits, jangan lupa tandai typonya kalau ada ya dan enjoooy🥳🥳🥳

Eits, jangan lupa tandai typonya kalau ada ya dan enjoooy🥳🥳🥳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Itu beneran anak saya Dok?" tanya Daru.

Gisha mendengus.

Daru pikir anak siapa kalau bukan anaknya?

Dasar gila.

"Iya Pak, ini anaknya masih kecil banget ya," balas dokter Mima.

Daru tersenyum haru, katakan saja kalau dia cengeng, namun semua laki-laki pasti akan bersikap seperti itu.

"Terima kasih dok," ucap Daru.

Lagi-lagi Gisha mendengus, harusnya Daru juga menyampaikan ucapan terima kasih padanya karena sudah mau hamil anaknya.

Ya, coba kalau Gisha tidak mau hamil, tidak mungkin akan ada Daru junior. Dasar Daru tidak tahu terima kasih.

Setelah selesai pemeriksaan dan dokter memberi resep vitamin untuk Gisha, pasangan suami istri itu kemudian pamit pulang.

****

Pulang dari dokter Mima, Daru dan Gisha tak bisa berhenti tersenyum. Dua manusia itu baru saja mendapatkan berita baik dari dokter bahwa mereka akan segera menjadi orang tua.

Usaha Daru ternyata tidak sia-sia.

Ya, beberapa waktu belakangan usaha Daru untuk membuat Gisha hamil sungguh tidak main-main. Demi membuat perempuan itu tetap tinggal dengannya. Ya, seniat itu memang si Daru.

"Kamu senang Mas?" tanya Gisha.

Perempuan itu benar-benar mengamati wajah suaminya yang tidak berhenti melebarkan bibirnya.

Daru menoleh dan mengulas senyum.

"Iyalah. Istriku hamil nggak mungkin aku nggak senang," balas Daru.

Dari nada bicaranya, Gisha bisa mendengar betapa bahagianya laki-laki itu.

"Ulu-ulu, dulu ngebet banget mau cerain aku. Begini kalau kamu cerain aku, nggak bakal kita punya anak," ejek Gisha.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang