Selamat malam sayang-sayangku 💕
Apa kabar?
Oh iya, sayang-sayang, bagi kalian yang mau bergabung di group chat bisa langsung komen di sini ya.
Kangen Mas Daru kan? Pasti. Emak yakin sekali wkwkwk
Maaf updatenya sedikit terlambat. Emak maraton nonton drama China yang bertema tentara dan suka sekali. Sampai lupa kalau hari ini harus update 2 cerita 😁🤭
Episode 19 hadir 🥳❤️
Semoga kali ini tetap terhibur ya 😁
Jangan lupa tandai typo dan enjoyy 🥳🥳🤗
Akhirnya setelah perdebatan panjang, Daru tetap kalah. Laki-laki itu tidak bisa melawan Mami. Mereka tetap konsultasi dengan dokter laki-laki bernama Roy."Mas, jangan cemburu-cemburu lagi. Nggak baik dan nggak guna. Sebentar lagi perceraian kita," bisik Gisha sembari tersenyum miring.
Ucapan Gisha lantas membuat Daru melirik tajam.
"Tutup mulut kamu Gis, kamu tidak berhak bicara lagi," tekannya.
Gisha meringis, Daru seenaknya sekali.
Setelahnya, ketiga orang itu masuk ke dalam ruangan.
"Mami ngapain ikut?" tanya Daru.
"Mami harus tahu kondisi kesehatan kalian langsung dari dokter."
Daru dan Gisha sama-sama melotot, sebegitukah inginnya Mami mendapatkan cucu sampai harus ikut di dalam ruang konsultasi.
"Selamat pagi dokter," sapa Mami dengan nada lembut.
Daru sampai mau mual mendengarnya.
"Selamat pagi, silakan duduk."
Dokter mempersilakan ketiga orang itu duduk, agak sedikit bingung karena ada 3 orang dewasa yang masuk ke dalam ruangannya.
"Mereka berdua mau konsultasi mengenai program hamil dok," ucap Mami dengan blak-blakan.
Mami memang tidak tahu malu.
Dokter laki-laki itu nampak tersenyum, sepertinya dia juga tidak habis pikir dengan tingkah Mami yang kelewat bar-bar.
"Oh iya, ini dengan Ibu..."
"Gisha dok," jawab Gisha.
"Nama bapaknya?" tanya dokter itu sembari menatap Daru.
Daru memasang wajah datar.
"Marko," jawabnya dengan nada ogah-ogahan.
" Oke baik, bapak Marko dan Ibu Gisha, kalau boleh saya tahu sudah berapa lama menikah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru & Gisha (Tamat)
عاطفيةGisha mencintai Marko Seandaru begitu dalam hingga membuatnya terluka karena sebuah kenyataan tentang sang suami. 8 bulan perpisahan itu terjadi, Gisha masih sangat berharap. Namun sebuah surat yang berada dalam amplop cokelat yang tiba di rumahnya...