11. Jebakan Batman

35.4K 2.9K 111
                                    

Halo, sayang-sayangnya emak 🥰

Apa kabar hari ini?

Manado diguyur hujan siang ini 🥺
Enak banget untuk rebahan tapi emak lagi nggak di rumah 🥺

Eh iya untuk yang mau gabung group chat bisa kirim pesan ke emak ya, entah kenapa link di bio emak malah nggak muncul. Posting di wall juga nggak bisa. Mungkin lagi eror.

Nanti emak kirim link via pesan ke kalian. Ini untuk yang mau bergabung aja ya. Yang enggak bisa/mau juga nggak apa-apa kok 😊🤗

Pada kangen Daru & Gisha nggak?

Buat yang kangen ini emak persembahkan episode 11 untuk kalian.

Enjoy ya 🤗

"Kena kamu Mas," cicit Gisha ketika keluar dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kena kamu Mas," cicit Gisha ketika keluar dari mobil.

Perempuan itu tersenyum miring.

Akan ku buat kamu cinta banget.

Pipinya merah, sejujurnya dia malu ketika mendengar pengakuan Daru di dalam mobil tadi. Dia tahu Daru mencintainya tapi dia tidak mengira bahwa laki-laki itu akan menyerah secepat ini.

Gisha melangkah hendak masuk ke dalam gedung apartemen.

"Gis!"

Tuh kan dia manggil.

"Kenapa lagi Mas?" tanya Gisha dengan nada datar lalu berbalik untuk menatapi Daru yang tadi memanggilnya.

Dia menunjukkan wajah malas dan datar.

"Kamu dengar tadi aku ngomong apa di mobil?" tanya Daru.

Gisha diam. Perempuan itu mengingat-ingat kira-kira perkataan apa yang Daru maksud. Namun yang terlintas dibenaknya hanyalah pengakuan cinta Daru. Ya, namanya juga pernyataan yang dia tunggu-tunggu wajarlah dia hanya ingat itu.

"Perkataan ya mana Mas? Kamu kan banyak bicara tadi."

Daru menghela napas.

"Pernyataan cinta aku, menurut kamu gimana?"

Pipi Gisha lagi-lagi terasa panas. Perempuan itu mencoba menahan diri agar tidak menjerit hebat.

"Gimana apanya? Ya udah, aku tahu kamu cinta sama aku. Udah kan itu aja."

Daru melongo. Jadi tidak ada tanggapan Gisha yang pasti untuk perasaannya. Kan perempuan itu cinta kepadanya, ketika mendapat balasan kenapa malah bersikap seperti ini?

"Kok cuman gitu?" tanyanya dengan nada kesal.

Gisha tersenyum dalam hati. Dia sedang membuat jebakan bagi Daru. Biar saja laki-laki itu berusaha dengan tenaga kuda untuk mengambil perasaannya. Toh itu sebanding dengan perjuangan Gisha selama ini.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang