20. Praktik

27.6K 2.3K 102
                                    

Selamat malam sayang-sayang 💕
Apa kabar hari ini? Semoga selalu sehat ya.

Maaf banget updatenya telat, emak ketiduran 😭😭 saking nyamannya tempat tidur sampai kek nggak mau bangun gitu 🙏🙏

Oh iya, episode kali ada warningnya ya 🤭😅

Ada adegan yang untuk 17 tahun ke bawah nggak pantas untuk dibaca dan dibayangkan. Jadi bagi yang masih kecil mohon diskip bagian yang ada adegan dewasanya ya 😁😁

Dan kali ini ngakaknya kurang banget, jadi kalian nggak bakalan ketawa sakit perut gitu hehehhe nanti di episode-episode selanjutnya ya 😁🙏

Ya udah, semoga enjoy!!! Dan jangan lupa tandai typo.

Ya udah, semoga enjoy!!! Dan jangan lupa tandai typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Damar, saya tanya kamu!"

Lagi-lagi suara Daru mengudara.

"Bapak benar-benar ingin mendapatkan jawaban? Itu privasi saya dan mendiang istri saya lho."

Daru menyugar rambutnya mendengar jawaban Damar.

"Kamu bisa kan jawab saja, lagi pula cuma kita berdua yang dengar," paksa Daru.

Damar menoleh kesal.

Atasannya ini benar-benar pemaksa.

"Saya tidak mau jawab," ujar Damar dengan nada berani.

Daru menatap laki-laki itu dengan pandangan melotot.

"Saya potong gaji kamu," ancam Daru.

Damar menghela napas, terniat sekali Daru sampai mau mengancam Damar seperti ini.

"Potong saja Pak, saya tidak peduli."

Setelah berkata seperti itu Damar keluar dari ruangan Daru meninggalkan sang atasan yang menatap punggungnya tidak percaya. Bisa-bisanya Damar dengan berani meninggalkannya seperti itu. Sebenarnya yang statusnya atasan di sini siapa?

Daru merasa begitu heran. Hingga akhirnya Daru memutuskan untuk mencari jawaban lewat google.

***

Pukul 17.00 WIB.

Daru memutuskan mematikan komputernya dan bergegas untuk pulang ke rumah. Rumah Mami dan Papi tepatnya.

"Udah pulang Ru?" tanya Mami basa-basi.

"Nggak Mi, belum."

Mami terkekeh pelan.

"Gitu aja marah, sensitif banget sih kamu. Lagi M?" tanya Mami lagi.

Daru menghela napas, dia lelah. Yang dia ingin sekarang adalah pergi ke kamar menemui Gisha yang berkemungkinan besar untuk membuat lelahnya menghilang. Namun rupanya semesta tidak mengizinkan hal semudah itu, Daru harus menghadapi drama bersama Mami.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang