Hai sayang, selamat malam ❤️
Ada yang menanti ekstra part ini nggak? 😁
Kayaknya ada ya? Si pede nih emak 🤣
Kemarin emak baru unggah Ekstra part untuk Friska 😁 dan yang lain pada DM maunya Mas Daru sama Gisha juga.
Ya sebagai emak yang baik, permintaan anak-anak harus diturutin kan ya 😁
Ya, harusnya 😍
Nah, emak turutin nih.
Oh iya, nanti akan ada istilah medis. Mohon kalau salah dikoreksi ya, karena emak risetnya cuma berdasarkan beberapa artikel di google.
Ya, udah deh langsung aja dan typonya jangan lupa tandain ya.
Selamat membaca 🤗🌼
"Maaf tapi Anda harus segera keluar Pak, ini ruang steril. Saya sudah berikan waktu 3 menit untuk melihat bayinya."
Seorang perawat mendorong Daru yang terus berdiam diri sembari menampilkan senyumannya.
"Ko!"
Dari arah pintu Dito merasa sangat frustrasi melihat tingkah kakak lelakinya itu.
"Aku masih ingin di sini To."
Daru bergumam tanpa menatap sang lawan bicara.
"Kamu gila ko? Ayo cepat kita pergi dari sini. Itu udah liatin dari tadi."
Dito berbisik lalu menarik Daru keluar dari sana.
"Nggak To, aku masih ingin di sini."
Daru tetap menahan langkahnya.
"Keluar!"
Daru menatap sang perawat dengan wajah sulit diartikan. Sementara perawat itu menatap Daru dengan pandangan horor.
"Ko astaga, Ayo keluar."
Dito juga mulai emosi.
"Tapi aku masih ingin di sini."
"Ini ruangan NICU, kamu sudah gila Ko?"
Dito menarik kakaknya dengan sangat frustasi. Laki-laki itu mengerahkan segala kekuatannya hanya untuk menarik tubuh Daru.
"Kamu emang udah gila."
Dito menyeret Daru seperti menyeret monyet gila, tidak peduli dengan tatapan orang-orang di rumah sakit.
"To, ngapain?"
Mami Deasye menatap keponakannya horor.
"Marko nggak mau keluar dari ruangan NICU Mi, sepertinya dia harus dioperasi."
"Operasi?"
Mami bertanya bingung.
"Iya, operasi otaknya Mi."
Mendengar ucapan Dito, Mami langsung terbahak.
"Kalau itu Mami setuju," sahut Mami setelah berhasil menghentikan tawanya.
"Emang ngapain kamu di ruangan NICU Ru? Entar juga si Ade bakal dianter ke ruangan kalau udah stabil pernafasannya. Nunggu sebentar nggak bisa? Jangan kek Adi, saat Rafka lahir malah kehilangan kewarasan."
Mami ingat sekali, saat itu Adi bahkan menatap gorden putih berjam-jam. Jangan sampai Daru juga mengikuti jejak kakak iparnya itu.
Ya, Daru memang tadi sempat panik karena setelah anaknya dan Gisha lahir dalam beberapa menit dokter malah dengan panik meminta perawat untuk membawanya ke NICU untuk mendapatkan terapi oksigen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru & Gisha (Tamat)
RomantizmGisha mencintai Marko Seandaru begitu dalam hingga membuatnya terluka karena sebuah kenyataan tentang sang suami. 8 bulan perpisahan itu terjadi, Gisha masih sangat berharap. Namun sebuah surat yang berada dalam amplop cokelat yang tiba di rumahnya...