21. Daru Kesal Lagi

25.7K 2.1K 93
                                    

Selamat malam sayang-sayangku 💕💕

Apa kabar?

Ada yang rindu Mas Daru nggak? Pasti ada kan? Ngaku nih 🤭

Nah, buat yang rindu. Emak udah siapin satu episode lagi 😁

Btw ini ada warningnya, ada adegan yang sedikit dewasa dan bahasa vulgar. Mohon tetap bijak ya 🤗🙏🙏

Semoga terhibur 🥰
Jangan lupa tandai kalau ada typo ya 🙏🙏

Enjoy!!!

Daru tidak peduli dengan teriakan Gisha, laki-laki itu tetap melakukan tinju pada dinding kamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daru tidak peduli dengan teriakan Gisha, laki-laki itu tetap melakukan tinju pada dinding kamar mereka. Namun tanpa Gisha sadari laki-laki itu tersenyum kecil.

"Mas!"

Lagi-lagi Gisha berteriak.

Daru mengabaikan, meskipun rasanya tangan lelaki itu sudah kebas.

Sialan, sakit sekali! Daru membatin.

Oke, tadi Daru tidak benar-benar dengan ucapannya tentang perceraian. Dia hanya bercanda dan melihat reaksi Gisha kalau sekali lagi dia berkata cerai.

Dia yakin sekali kalau istri tercintanya itu tidak akan membiarkan, sebagaimana wanita itu yang jatuh cinta dan klepek-klepek padanya.

Ya, Daru hanya berencana membuat Gisha memohon dan berhenti mengatakan cerai dan mengakui perasaannya sebagai mana Daru yang sudah mengaku. Namun yang laki-laki itu tidak tahu bahwa istrinya tidak akan mudah dipermainkan apalagi dibodohim

"Berhenti Mas, kasihan dindingnya," ujar Gisha yang langsung membuat Daru menghentikan aktivitasnya.

Laki-laki itu menatap Gisha dengan pandangan yang sulit diartikan. Tangannya sudah sangat kebas dan Gisha bahkan mengasihani dinding daripada Daru.

"Iya kasihan dindingnya, masa iya aku kasihan sama kamu Mas, Kamu kan udah dewasa," sahut Gisha lagi.

Daru melongo.

Jadi dindingnya masih bocah? Lagi-lagi Daru membatin.

"Aku nggak becanda Gis, kalau emang kamu mau cerai ya udah. Sepertinya emang udah nggak bisa dipertahankan pernikahan ini," sahut Daru.

Laki-laki itu kemudian melangkah pelan hendak keluar dari kamar.

1...  2....

Daru menghitung dalam hati sembari melangkah bagaikan pengantin. Lamban sekali.

"Tunggu Mas!"

Seperti perkiraan Daru dari awal bahwa Gisha akan memanggilnya dan laki-laki itu meyakini bahwa Gisha akan meminta maaf dan memohon agar mereka tetap bersama dan mengatakan bahwa selama ini dia hanya melakukan balas dendam dan hendak menguji kesabaran Daru.

Daru & Gisha (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang