Aku sudah terlalu lama menganggur. Jadi aku sangat bersemangat di hari pertamaku kerja. Kebetulan hari ini aku dapat shift siang. Jadi sore sudah bisa pulang deh.
Sebenarnya aku tidak tahu apa itu tugas pelayan. Jadi aku hanya mengikuti arahan yang diperintahkan.
Aku disuruh untuk mengepel lantai. Bukannya membuat lantai bersih, aku malah memberantakannya. Lantai yang ku pel menjadi sangat licin. Membuat orang yang lewat jadi terjatuh. Karena kebodohanku, aku pun di marahi oleh teman-teman kerjaku. Untung saja kafe belum buka, jadi tidak ada pelanggan yang terjatuh karena ulahku. Akhirnya aku pun disuruh untuk melakukan perkerjaan lainnya.
Aku berpapasan dengan Daffa saat hendak pulang. Dia bertanya banyak hal tentang pekerjaanku hari ini.
"Gimana hari pertamamu kerja? Nggak ada masalah kan?" tanya Daffa.
"Enggak ada. Makasih ya udah bantuin aku dapat kerjaan." jawabku.
"Oke sama-sama. Kamu udah mau pulang ya?"
"Iya."
"Maaf ya aku nggak bisa nganterin kamu pulang. Soalnya aku harus kerja."
"Ya nggak apa-apa. Memangnya kamu siapa aku harus nganterin aku pulang segala."
"Pacar kamu."
"Daffa." Aku memanggil nama Daffa kesal.
"Hehe bercanda Risa. Ya udah hati-hati di jalan ya. Kabarin kalau udah sampai rumah."
"Males."
***
Sudah hampir seminggu aku bekerja di kafe "Lovely". Banyak pengalaman yang aku dapat di sana. Dari bersih-bersih, mencuci piring, mengantarkan pesanan ke pelanggan, dan lainnya.
Seorang lulusan sarjana cuma jadi pelayan kafe doang. Malu sih sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi. Aku sudah pasrah untuk mencari pekerjaan lainnya lagi. Terlalu sering ditolak dan terlalu sering diabaikan.
Pembeli adalah Raja. Raja darimana kalau suka ngomel. Aku bertemu banyak pengunjung kafe yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ada yang baik dan ramah. Ada juga yang nyebelin, ngeselin, dan suka seenaknya sendiri. Iya sih dia beli dan bayar, tapi bisa nggak sih bersikap sedikit lebih ramah. Semua manusia itu sama dimata Allah. Yang membedakan hanya amal ibadahnya. Bukan siapa yang kaya dan siapa yang miskin.
"Bruk." Aku menumpahkan minuman yang kubawa ke salah satu pengunjung kafe. Dia sangat marah padaku. Dia mengomel-ngomeliku sampai semua orang yang ada di kafe melihat ke arahku. Ini ni contoh pembeli yang super duper ngeselin. Aku kan sudah minta maaf. Bisa kali dimaafin. Orang aku juga tidak sengaja. Ada seseorang yang dengan sengaja menabrak punggungku. Dia Sherly teman kerjaku. Aku tidak tahu kenapa dia bersikap seperti itu. Yang jelas dia selalu mencari masalah denganku. Tapi kali ini Sherly benar-benar keterlaluan.
Bosku menghampiriku. Dia juga meminta maaf kepada pelanggan kafe. Lalu dia menyuruhku ke ruangannya, dan memarahiku. Aku bilang kalau semua ini ulah Sherly. Tapi dia tidak percaya padaku. Pasalnya selama ini Sherly adalah anak yang baik dan kerjanya juga bagus.
Benar-benar membuatku frustasi. Shift kerjaku ditambah 2 jam sebagai hukuman. Hello aku lelah, pengen istirahat.
***
"Mau pesan apa mbak?" tanyaku pada salah satu pengunjung kafe.
"Risa." sapanya yang ternyata adalah seseorang yang kukenal. Dia adalah teman SMP ku. Salah satu murid terpintar di sekolah. Aku pernah sekelas dengannya. Sayangnya kita tidak terlalu akrab untuk berteman. Dia terlalu sombong untuk mau berteman denganku yang biasa saja, tidak pintar, tidak kaya, dan tidak cantik seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihanmu, "Dia Yang Terbaik" (TAMAT)
RandomTangisku tiada henti saat ku melihat foto yang dikirim sahabatku lewat pesan WhatsApp. Sebuah pesan tentang kamu. Kabar yang sama sekali tidak ingin aku dengar. Kata orang harapanku terlalu tinggi. Jika aku ingin bersamamu selamanya. Tapi, apa sala...