"Wihh.. udah dateng aja lu pada." Reno mengajak Harsya, Fauzi, Arif, Galih, dan William tos, sesampai di ruang tamu rumahnya. "Emang ada pengumuman apa sih? Harus banget janjian hari ini?"
"Dengerin dulu. Sebentar doang kok, Ko, habis itu terserah lu kalo mau ajak Ci Sissy nge-date." Iseng William, diikuti tawa lainnya.
"Mulut lu beneran minta gua amplas." sungut Reno.
"Ehm! Jadi gini gais, penulis cerita kita alias Kak Peni..."
Semua memandang lekat Arif serius.
"...BAKAL BUKUIN SEKUEL CERITA KITA, JUDULNYA NAWASENA!"
Sontak Arif heboh mengangkat tangan ke atas, kontan mereka tak kalah terkejut.
"AH, NGIBUL LO, PUTRA! MANA MUNGKIN??" Galih mode tak percaya berteriak. "JADI, PEMBACA BISA BAYANGIN BETAPA KECENYA GUE DALAM BENTUK FISIK, GITU?!"
Arif buru-buru melesakkan sepotong lumpia ke dalam mulut Galih, yang memang langsung terdiam.
"Pengang kuping gue, bangke!" Keluh Fauzi. "Aduhh.. Alhamdulillah, nggak sia-sia kita berusaha itu lawan kadal kejengkang!"
"Ckckk.. kok bisa Kak Peni berani terbitin cerita kita, ya? Acha speechless, lho. Tapi, kenapa NAWASENA yang bakal dibukuin? Kenapa nggak AKARSANA dulu?"
Pertanyaan Harsya berhasil memancing penasaran keempat kakak ķelas berikut seorang kawan karibnya.
"Mungkin.. karena NAWASENA lebih seru?" - Fauzi.
"Biar pembaca buku penasaran sama seri pertama, terus mampir ke akun Wattpad-nya Kak Peni. Ya, nggak, sih?" - William.
"Bisa jadi omongan Bang Oji bener." - Arif.
"Kalo menurut gue, musuh raja terakhir NAWASENA lebih berbahaya." - Reno.
Galih, masih anteng mengunyah lumpia ketiga, menggeleng meremehkan. "Jelas kalian salah, pasti karena editor penerbit terpesona duluan sama lanjutan kisah gue bareng Jana."
Mereka berlima bersitatap.
Fauzi pura-pura ingin muntah, Harsya membenamkan wajah ke bantal duduk demi menahan ngakak, Reno berusaha memaklumi, William terperangah, sedangkan Arif menepuk-nepuk bahu sohibnya itu kalem.
"Lo juga salah. NAWASENA lebih seru karena pembaca bisa nemu cerita gue kenalan sama calon jodoh."
"ACIIIEEE AREEEEPPP! ACEKIWIR HUASEEEEKKK!" - Fauzi, Reno, Galih.
"NASI UDUK GRATIS TANTE INDAH SEBULAN!" - Harsya.
"SAMPE BANG ARIF NIKAH, GUE TRAKTIR KALIAN JALAN-JALAN KE MELBOURNE!" - William.
Arif sudah sangat paham hal ini akan terjadi, cepat atau lambat. Beruntung Chandra, Mitha, dan Irene sedang tidak ada di rumah, sehingga terbebas dari kebisingan kelompok mabuk permen Jagoan Neon ini.
"Duduk, atau gue suruh lo semua jadi cleaning volunteer kamar mandi rumah gue."
Mendengar pinta dingin Arif, mereka kembali duduk manis.
"Lanjut, Rif." Suruh Fauzi.
"Nah, jadi Kak Peni minta tolong kita semua dan para pembaca AKARSANA, buat vote cover dan jangan lupa nabung untuk beli pre order novel kita."
Beritahu Arif."Wah, iya bener banget. Sisihin uang jajan memang penting." Ujar Reno setuju.
Arif lalu memperlihatkan sesuatu dari dalam galeri ponselnya. "Nih, kalian mau pilih yang mana?"
Sudah bisa ditebak, bakal diwarnai kericuhan.
"GILA! GUE KEREN BANGET PAKE BLACK SUIT!" - Galih.
"Astagaaaa... mamaaa!! Fauzi jadi dokteeerrr!" - Fauzi.
"Will! Lo lihat, itu jas almamater kita!" - Harsya.
"Iya, Cha! KECE ABIS!" - William.
"Yang desain niat banget, bikin gue jadi makin malu.. kan nanti dilihat sama pembaca kita.." - Reno.
"Awas, ntar Sissy cemburu kalo tahu lo banyak yang ngefans." Celetuk Arif.
"Jangan sampe!" Cegah Reno. "Sissy tuh pengertian, Eli sama Jana juga."
Kembali ke topik inti.
"Terus, gimana cara pembaca mau pilih cover yang mana, Bang?" Tanya Harsya.
"Gampang, tinggal mampir ke akun Instagram @redaksi.athena, terus pilih posting-an terbaru tentang novel NAWASENA, tulis pilihan cover kalian di comment section deh."
"Cara PO-nya gimana, Bang?" Susul William.
"Katanya sih, bakal dijadwalin secepetnya. Stay tune pokoknya." Jawab Arif mantap.
"How about for more information?"
Galih dan Fauzi menganggukkan pertanyaan Reno.
"Jangan lupa, follow akun Instagram Kak Peni @yourvelvetheart_87, buat informasi PO lebih lanjut. Pantengin juga akun IG penerbitnya, ya."
"Bakal di-follow back sama Kak Peni, nggak?" Galih bergerak cepat menggulirkan layar ponsel.
"Iya dong, asal kirim DM dulu kalo mereka adalah pembaca setia Akarsana the series." Pungkas Arif.
"SIAAAPPP!" Reno, Fauzi, William, dan Harsya menyahut.
"Nah, pengumuman hari ini udah jelas, kan? Yuk, kita berangkat ke restoran sekarang, kasihan Tante Fira nungguin!" Ajak Arif seraya merangkul Harsya dan Fauzi, diekori oleh Galih serta William, saat Reno memasuki garasi demi mengeluarkan mobilnya.
Sewaktu meninggalkan area perumahan Reno 5 menit kemudian...
"Eh, bentar."
"Kenapa, Cha?" Bingung Galih di samping Harsya.
"Kak Peni cantik, nggak? Acha mau kenalan. Hehee..."
Reno, Arif, dan Galih tergelak. Fauzi tersedak Pocari Sweat. William versi frustasi mendesis ringan.
"Ya Tuhan Yesus, Achaaa... Tante Shafira masih kurang apalagi sih buat lu, Chaaa?"
***SELESAI***
Terima kasih banyak atas promosinya, Anak-Anak 🙏💚
Terima kasih banyak atas antusiasme para pembaca 🙏💚 ditunggu kabar PO dari kalian 🙏💚
Ingat, jangan lupa menabung ^-^)b ♡
Bagi yang mencari keberadaan Mark Lee, jangan lupa baca DEAR, GLADIS... 🙏😊💚
KAMU SEDANG MEMBACA
AKARSANA ✔️
FanfictionArif, Galih, Reno, Fauzi, William, dan Harsya bersekolah di tiga tempat berbeda. Sama-sama membutuhkan pekerjaan tambahan dalam penyelarasan hidup, mereka kompak bekerja di restoran yang menyediakan jasa katering milik Tante Shafira setiap hari Sabt...