42 - Break The Limit

2.2K 449 146
                                    

"Makasih, Sya." Acungan jempol Galih tertuju pada Harsya, selaku pemberi tumpukan dessert plate baru di atas meja kerjanya.

Senyum Harsya melukis indah, seiring lagu-lagu romantis yang dibawakan oleh wedding singer pukul delapan malam ini. Sementara Galih versi berseragam chef jacket tetap ramah melayani para tamu undangan, sesekali menyapa anak-anak kecil yang lebih memilih mengambil hidangan manis ketimbang prasmanan.

"Ini apa, Dek?"

"Ini lamb loin, Ibu. Disajikan dengan buttered veggies, mashed potato, and mushroom sauce, ada sensasi rasa blackpepper-nya juga." Arif menginformasikan dari balik meja western food stand.

"Boleh deh, saya coba." Seorang ibu bergamis emas itu mengambil sepiring hidangan dari tangan Arif. "Masih muda udah kerja di sini, pinter banget kamu."

"Terima kasih, Bu. Selamat menikmati."

Di bagian food stand nusantara, terdapat Fauzi tersenyum menuangkan kuah hidangan selat yang gurih kecokelatan ke dalam mangkuk. Tak lupa ia memberitahu bahwa masakan khas Solo tersebut berbahan dasar daging sapi has dalam.

"Masnya ganteng deh, pasti udah punya pacar." Tebak seorang gadis berseragam kebaya panitia keluarga, iseng mengajak ngobrol Fauzi mumpung antrian menipis.

"Sudah, Kak." Sahut Fauzi sopan, seakan telah terbiasa. "Kakak juga udah punya suami, kan?"

"Ih, tahu aja deh kamu!" Si gadis menepuk pundak Fauzi pelan, kemudian pergi melenggang begitu saja.

Padahal jujur, Fauzi hanya asal bicara saja saat sekilas mengetahui gadis itu ternyata tampak mengandung.

Buru-buru sang semata wayang Keluarga Birawan bergidik geli, tak bisa membayangkan jika Berlian dan dirinya harus berkomitmen secepat itu, apalagi memiliki keturunan di usia sekarang.

"Woah! Ko Reno MANTEP!!" seru William sembari membawa water goblet kosong, hendak diisi ulang.

Bayangkan, kini siswa kelas 12 DYP itu mampu mendebutkan aksi juggling pertama kalinya di acara resepsi pernikahan mantan kekasih Tante Shafira.

Berbekal latihan selama dua minggu di restoran, diajari oleh pakar bartender langsung, yang semula memakai properti botol sirup kosong dan gelas stainless steel di atas rumput taman belakang dapur...

...kini Reno mampu menarikan dua buah cocktail shaker, melempar ke udara, menangkapnya kembali dengan tangan kosong, menuangkan isinya berupa piña colada milkshake ke dalam gelas pesanan tamu.

Tentu mereka semua bertepuk tangan riuh, termasuk kedua mempelai yang menyaksikan, yaitu Rama dan Sheila.

"REREEENNN!! OUR HEROOO!!" Heboh Galih, lupa akan pisau kue yang dipegang, ikut diangkat ke atas merayakan.

"GILA, REN! APINYA MANA, WOY, APINYAAA! FIIIRRRREEE!!"

Disemangati Arif, didukung anggukan percaya diri oleh Mas Danang, Reno kemudian membuat obor api di mulut dua botol sirup, lalu menaiki meja sambil menggenggamnya.

Suasana memanas. Lagu romantis tergantikan oleh backsong Alan Walker bertajuk Faded. Sorot lampu diutamakan ke arah Reno, yang tengah memutar-mutar apik botol berapi tersebut.

"RENOOOO!!" Fauzi, Galih, dan Arif lantas meninggalkan station masing-masing demi menyoraki penampilan perdana sahabat mereka.

Memutar, melempar, menggenggam botol berapi lagi, tubuhnya ikut meliuk sesuai irama lagu. Para tamu, panitia keluarga, serta petugas event organizer di ballroom Hotel Bidakara itu ikut menonton, mengabadikan atraksi Reno melalui kamera ponsel masing-masing.

AKARSANA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang