SLTH; 1

3.3K 399 15
                                    

HALOO HAII!!

Happy Satnight all!!
Sebelumnya karena kita sudah memasuki bulan Ramadhan aku dan para pasukan Pascal mau minta maaf dan semoga kita semua dilancarkan puasanya hingga akhir yaa 🙏🤍

Kuy, lah!
Komen gemoy sama bintangnya biar makin rame 😉

Bompart nih! 🥳
Selamat Membaca!
Enjoyy!!

SLTH; 1

Pagi hari yang cerah dengan matahari yang semakin naik untuk menyinari bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah dengan matahari yang semakin naik untuk menyinari bumi. Sinarnya memasuki celah-celah jendela kamar cowok tampan yang mulai membuka kedua matanya.

Hal pertama yang ia lakukan adalah mencari keberadaan jam dinding yang rupanya sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Setelah memejamkan sekali kedua matanya sebelum kembali terbuka, cowok yang selalu tidur tanpa menggunakan baju tersebut hanya celana tidur saja itu mulai membuka selimutnya memperlihatkan badan proposionalnya dengan enam kotak yang tercetak pada perutnya.

Ia mulai berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar minimalisnya sebelum akhirnya memakai kaus oblong berwarna putih karena jika tidak wanita yang sudah hampir dua tahun ini ia panggil 'Ibu' akan memarahinya karena takut ia akan masuk angin.

Pintu kamar dengan sebuah papan nama yang menggantung di pintu bertuliskan 'Sultan' itu terbuka. Cowok dengan wajah bantal yang masih tetap terlihat tampan itu berjalan menuju meja makan dimana seseorang yang ia cari berada disana.

"Sultan Adipati Shazad! Ibu emang bilangnya jangan pulang malam-malam tapi bukan berarti jadinya pulang pagi, dong, Mas," keluh wanita paruh baya yang menyadari salah satu putranya yang baru bangun tidur.

Benar. Sultan Adipati Shazad atau kerap disapa Adipati. Cowok tampan yang dua tahun ini menjadi bagian dari keluarga gurunya yang berada di Pesantren dulu.

Banyak yang mengira Adipati adalah anak angkat keluarga Michael Aziz yang sebenarnya tidak meskipun mereka sudah menganggap Adipati anak mereka sendiri karena Adipati yang sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan dititipkan pada panti asuhan pesantrennya yang berada di Bandung saat masih bayi.

Aziz dan istrinya – Ayu – yang memang sudah akrab dan ikut mengurus Adipati dari kecil itu pun memutuskan untuk membawa Adipati tinggal bersama mereka di Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya dimenengah atas.

"Makan dulu. Jangan lupa berdoa," kata Ibu yang akan kembali ke westafel tapi tangannya ditahan oleh Adipati.

"Maaf, ya, Bu. Zargam ulang tahun terus adain acara jadinya Adipati pulangnya telat," ujar Adipati jujur. Sebenarnya Adipati sudah pulang pukul satu malam tapi ia baru bisa tertidur subuh dan Ibu mengetahuinya.

"Iya, nggak papa. Oh, iya! Kamu udah ketemu anak Ibu yang cewek belum? Kemarin waktu kamu pergi dia pulang ke rumah tapi malamnya terus pergi lagi. Dasar anak itu," balas Ibu dengan menuangkan air putih pada gelas milik Adipati.

Seketika Adipati teringat dengan kejadian semalam. Meskipun ia tidak terlalu jelas melihat wajahnya tapi mungkin cewek semalam yang dimaksud Ibu. Namun, melihat Ibu yang sangat anggun dan berjilbab dengan cewek yang sepertinya anak pertama Ibu itu sangatlah berbeda.

Adipati dengan ragu menggelengkan kepalanya dan Ibu yang menganggukkan kepalanya.

"Anaknya emang bar-bar gimana gitu. Ibu aja sampai heran tapi untungnya nggak yang aneh-aneh dan sifatnya banyak yang mirip Ibu," kata Ibu.

Ah, iya! Yang membuat Adipati salut dan semakin merasa nyaman karena Ayu yang tidak terlalu mengekang anak-anaknya. Wanita itu membebaskan anak-anaknya walaupun dengan syarat tidak meninggalkan sholat mereka begitupun dengan Aziz. Ibu juga bisa dibilang 'Ibu-ibu gaul zaman now' karena penampilannya yang trandy meskipun tetap menggunakan hijabnya.

Ayu dan Aziz memiliki dua anak. Yang pertama cewek dan yang terakhir cowok atau bocah yang baru masuk SMA yang duduk di kursi meja makan dengan wajah bangun tidurnya.

"Mas gue pinjem sound lo semalem. Nanti sorean balling, kuy!" ajak Btara atau lengkapnya Balthazar Btara.

"Gak. Lo kalahan," kekeh Adipati.

"Anjir, sialan lo! Gue uninstall ML kalau gue kalah," sahut Btara.

"Heh! Omongannya," peringat Ibu.

"Deal!" Adipati berujar yang kemudian bersalaman dengan Btara sebelum menatap tempat meja makan yang hanya terdapat tempat kopi dan gula.

"Tehnya kemana, Bu?" tanya Adipati.

"Kebiasaan Ibu soalnya ada Nona rumah yang baru balik," sahut Btara yang langsung hidungnya ditarik oleh Ibu.

"Ibu belum kasih tau kamu. Jadi, Aristha itu nggak bisa minum teh dari kecil. Setiap minum teh kepala dia langsung pusing jadinya Ibu kasih ditempat sendiri, takutnya kalau Aristha salah ambil teh di meja," beritahu Ibu yang diangguki paham oleh Adipati.

Satu hal lagi yang Adipati ketahui adalah putri Ibu bernama Aristha yang semalam Adipati gendong sampai kamar cewek itu.

****

Apa kalian sudah penasaran? 😙

Aku sengaja nggak kasih visual tokohnha biar kalian bebas buat bayanginnya okay! 😉

Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu dibagian selanjutnyaa 🙌🏻

SALAM HANGAT
IBU KEPALA SUKU PASCAL
sekar_pipit
pascal.official

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang