HALOO HAII!!
Update panjang nih 🥰
Kuy lah! Langsung ajaa siapin dulu tempat ternyaman dan juga playlist SULTHAN sudah ada di spotify selamat mendengarkan 🌈Komen gemoy sama bintangnya kuy biar makin semangat dan rame 😉
Selamat Membaca!
Enjoy!SLTH; 21
Langkah panjang dan tegas seorang Sultan Adipati Shazad terdengar di sebuah Gedung usang yang tak berpenghuni. Tangga yang terbuat dari semen tersebut pun ia lewati untuk membawanya pada bagian terluas Gedung usang tersebut dimana Jantaka sudah menunggunya disana.
Tidak ada tampang takut sedikit pun dari wajahnya menemui rival terbesarnya yang bisa saja sudah menyiapkan jebakan yang tidak cowok itu ketahui. Tujuannya kemari tentunya diketahui oleh semua anggota Pascal yang awalnya menentang Adipati untuk datang sendiri karena tentunya sangat berbahaya untuk cowok itu meskipun mereka tahu kemampuan bela diri Adipati sudah tidak dapat diragukan lagi.
Namun, rupanya Adipati hanya melihat Jantaka sendiri disana berdiri sembari mengembuskan asap nikotin dari mulutnya sebelum batang nikotin itu ia buang dan injak di tanah.
Adipati berdiri tidak jauh dari Jantaka yang menyadari kedatangannya. Dua sahabat lama tersebut kini saling berhadapan dengan suasana yang berbeda.
Adipati masih terdiam kala mendapati kalung yang dipakai Jantaka dimana benar apa yang dikatakan Bunda Dara – pemilik Panti Asuhan Aisiyah – bahwa Jantaka juga memakai kalung yang sama dengan kalung yang tidak sempat Jantaka berikan kepada Adipati.
"Gue sendiri sesuai perjanjian," kata Jantaka mengawali pembicaraan yang diangguki Adipati.
Adipati maju selangkah sebelum berdeham pelan dan berujar. "Gue mau kita kerja sama."
"Maksud lo?" tanya Jantaka mengerutkan keningnya.
"Gue tau lo mau bebas dari keluarga Kusuma tapi lo udah kejebak perjanjian bokap angkat lo, kan, buat bunuh semua keturunan Shazad?" ujar Adipati membuat tubuh Jantaka terlihat menegang tapi sebisa mungkin Ketua Larung itu tutupi yang sayangnya Adipati tidak bodoh dengan hal tersebut.
"Bukan urusan lo tentang keluarga gue. Tanpa perjanjian sialan itu gue tetap akan hancurin lo, Pati," balas Jantaka menatap tajam Adipati.
"Kita kenal udah bukan setahun dua tahun. Kita tumbuh bareng dari kecil dan kita juga sama-sama tau satu sama lain," kata Adipati membuat Jantaka terdiam meskipun salah satu tangannya mengepal kuat.
Bertahan sebisa mungkin agar pertahanannya tidak runtuh saat itu juga.
"Kasih tau dimana letak kesalahan gue sama lo sampai lo mau hancurin gue dan ganggu orang yang gue sayang," ujar Adipati lagi tentunya orang tersayang yang ia maksud adalah Aristha.
"Lo angkuh. Semua orang suka sama lo dan bahkan Kaluela juga milih lo dibanding gue. Mereka selalu lihat lo Adipati dan nggak pernah lihat seberapa besar usaha gue karena dimata mereka gue cuma beban dan anak terlantar yang lemah dan nggak bisa apa-apa!" balas Jantaka akhirnya.
"Bahkan waktu gue juara olimpiade nggak ada yang datang kecuali Om Refal, bokap angkat gue. Semua orang yang gue kira akan datang termasuk lo sama sekali nggak ada. Dan, satu lagi yang bikin gue nyesel pernah anggap lo sebagai saudara gue adalah lo ingkar janji Adipati. Dengan angkuhnya bersama semua orang yang membanggakan lo, lo tinggal sama Ustadz Aziz dan ninggalin gue sendirian," lanjut Jantaka dengan sorot kecewa kepada Adipati yang sedari tadi diam mendengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
SULTHAN
Novela Juvenil"Tergantung. Lo nurut lo aman," ujar Adipati dengan senyum penuh kemenangan. "Asli benci banget gue sama lo, Adipati!" teriak Aristha kesal. Sultan Adipati Shazad namanya. Cowok alim yang kini mendapat julukan Raja Pascal atau Raja Tarung yang sanga...