SLTH; 30

1.4K 260 10
                                    

HAPPY SATNIGHT✨🤍

Udah, deh, langsung aja baca bagian ini dan jangan lupa cari posisi paling nyaman okayy ☺️

Komen sama bintangnya yuk biar makin seru setelah baca bagian ini 😉

Putar lagunya juga biar makin kerasa feelnyaa

Selamat Membaca!
Enjoyy!


SLTH; 30

Aristha kembali sakit dan ini sudah hari ke tiga tapi gadis itu tetap memilih sekolah sedari kemarin dan untungnya hari ini adalah hari sabtu dan sekolah libur jadi ia bisa lebih banyak tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aristha kembali sakit dan ini sudah hari ke tiga tapi gadis itu tetap memilih sekolah sedari kemarin dan untungnya hari ini adalah hari sabtu dan sekolah libur jadi ia bisa lebih banyak tidur.

Demam sudah turun tinggal menyisakan batuk dan sedikit flu saja. Terlalu banyak kegiatan dan pikiran membuat kondisi tubuh gadis itu menurun tapi Aristha yang sedikit keras kepala tersebut tetap tidak ingin kalah dengan sakitnya dan memilih terus berkegiatan seperti biasa meskipun hari ini ia memang ingin beristirahat.

Tadi, saat sarapan ia mual dan kepalanya yang sedikit pening tapi Ibu terus memaksanya untuk makan agar tubuhnya tidak lemas dan ketukkan pintu dari kamarnya membuat Aristha hafal pasti Ibu datang membawakan makanan dan obat.

"Bu, aku masih ken-" Aristha berhenti berujar setelah membukakan pintu kamar dan melihat siapa yang ada di ambang pintunya dengan membawa bungkus obat dan segelas air putih.

Seseorang yang sejak kemarin ia pikirkan dan sudah cukup lama tidak saling menyapa itu pun datang menemuinya. Masih sama tapi kini terasa semakin jauh. Aristha sedang tidak ingin berdebat atau membicarakan apa pun mengenai hal yang membuat hubungan mereka berada di ujung tanduk seperti ini.

"Boleh masuk?" tanya Adipati yang diangguki pelan Aristha.

Mereka belum mengakhiri hubungan atau mungkin yang biasa disebut dengan break yang bukannya untuk saling memperbaiki tapi justru semakin membuat keduanya merenggang dengan jarak yang seakan kian membentang di antara keduanya.

Aristha duduk bersila di kursi ayun yang ada di kamarnya melihat Adipati yang tengah menyiapkan obat untuknya. Tidak membutuhkan waktu lama Adipati memberikan obat pereda pusing dan flu untuk Aristha minum.

Cowok itu memperhatikan Aristha dengan saksama memastikan tidak ada obat yang terlewatkan. Setelah Aristha selesai minum, tangan Adipati terulur mengusap bagian atas dan bibir gadis itu yang terdapat sisa air di sana sebelum meletakkan gelas tadi di atas nakas.

Aristha menyandarkan kepalanya pada perut Adipati yang di dalam kaus hitam cowok itu ada enam kotak yang terbentuk pada perut rata cowok itu. Adipati pun mengusap lembut rambut Aristha sebelum mengecupnya pelan.

Tidak ada obrolan apa pun lagi, keduanya sama-sama menikmati momen berdua yang sebenarnya mereka rindukan baik Aristha maupun Adipati. Hingga tanpa terasa air mata Aristha meluruh dengan sendirinya yang disadari oleh Adipati yang seketika mengubah posisinya berjongkok di depan Aristha dengan salah satu kakinya yang berada di depan.

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang