SLTH; 16

1.9K 356 11
                                    

BOOMPART KEDUA CHECK!!

Sebelum itu mau tanya kalian tahu cerita ini darimana? Challenge putar lagunya juga waktu baca tapi nggak boleh ikut gerak hihi 😙

Oh, iya! Komen gemoy sama bintangnya yaa biar makin seru 😉

Putar lagunya juga biar makin uwu

SELAMAT MEMBACA!
ENJOYY!

SLTH; 16

"Ibuu... kakak nggak mau ke rumah sakit. Dokternya aja yang suruh ke sini," keluh Aristha dari satu jam yang lalu.

"Dokternya nggak bisa, Kak. Di rumah sakit nggak diapa-apain kamu itu cuma diperiksa sebentar," kata Ibu kepada putrinya.

"Takut disuntik," ujar Aristha dengan menyembunyikan wajahnya pada lengan Ibu.

"Nggak disuntik, Cah Ayu. Iya, kan, Mas?" balas Ibu dengan menoleh pada Adipati yang duduk di dekat kasur Aristha.

"Nggak," kata Adipati membuat Aristha mengintip cowok itu dari balik lengan Ibu.

"Ah, sama aja." Aristha tetap ngeyel membuat Ibu mengembuskan napasnya lelah. Anaknya satu ini bila sudah sakit manjanya kumat bahkan lebih parah dari adiknya.

Aristha itu demam tinggi dari semalam dan dokter yang biasa ke rumah sedang berada di luar kota dan menganjurkan untuk membawa Aristha ke rumah sakit.

Namun, gadis itu tidak mau karena ia yang takut ke rumah sakit terutama jarum suntik karena dulu saat Aristha disuruh menginap di rumah sakit dan diinfus pembuluh darahnya pecah dan itu sangat sakit sehingga mulai saat itu Aristha membenci yang namanya rumah sakit.

Ibu pun menatap Adipati dan mengarahkan tatapan kepada Aristha bagaikan membari instruksi yang langsung dapat dipahami oleh cowok jangkung tersebut yang langsung bangkit berdiri dengan Ibu yang menyingkir.

Setelahnya Adipati langsung mengangkat tubuh mungil Aristha yang terkejut akibat belum siap.

Aristha tentunya memberontak dengan mengadu pada Ibu yang dibalas dengan gelengan kepala membuat anaknya itu pun mulai pasrah karena tubuhnya yang sedikit lemas tidak seperti biasa dan juga kepalanya yang mulai pening.

"Makanya nurut biar nggak pusing," kata Adipati dengan menggendong Aristha ala bridal style menuruni tangga dan berjalan menuju pintu keluar.

"Terserah, deh," pasrah Aristha yang kemudian melingkarkan tangannya pada leher Adipati dan menyandarkan kepalanya pada leher dan bahu cowok itu membuat Adipati dapat merasakan suhu tubuh Aristha yang panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terserah, deh," pasrah Aristha yang kemudian melingkarkan tangannya pada leher Adipati dan menyandarkan kepalanya pada leher dan bahu cowok itu membuat Adipati dapat merasakan suhu tubuh Aristha yang panas.

"Langsung dibawa aja ke IGD daripada nunggu di poli klinik," kata Ibu yang diangguki Adipati. "Terus ini uangnya siapa tau nanti dapat obat kalau Aristha nggak mau di suntik," lanjut Ibu setelah melihat Adipati yang memasukkan Aristha ke dalam mobil dan menutup pintu.

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang