SLTH; 31

1.3K 272 10
                                    

HAI HAI!!
Aku kembalii 🌈

Udah siap baca bagian ini?

Gasskuy!
Komen sama bintangnya yuk biar makin rame dan seru 😉

Putar lagunya juga biar makin uwu

Selamat Membaca!
Enjoy!


SLTH; 31

Zanitta tengah menunggu Abidzar di belakang rumahnya. Perlu kalian ketahui bahwa rumah keduanya sangat dekat dengan rumah Abidzar yang berada di depan rumah Zanitta sehingga keduanya sering bertemu di belakang rumah atau lebih tepatnya di tembok yang terdapat kaca cembung serta satu lampu jalan.

Tidak lama setelahnya Abidzar keluar melalui bagian belakang rumah cowok itu dengan membawa sekantong cemilan dan minuman boba kesukaan pacarnya itu.

"Nongkrong sama tetangga, check!" Zanitta berujar dengan merekam Abidzar yang berjalan ke arahnya.

"Pacar, Yang," sahut Abidzar dengan wajah datar cowok itu yang membuat Zanitta tertawa melihatnya. "Duduk sini," lanjut Abidzar dengan menepuk bagian kosong kursi di sampingnya yang dituruti Zanitta.

"Dalam rangka apa, nih, bawain cemilan sebanyak ini segala boba juga ada lagi. Pasti mau nyerang, kan, lo," ujar Zanitta yang sudah tahu kebiasaan Abidzar setiap akan bertarung bersama teman-temannya yang siapa lagi jika bukan Pascal.

"Kamu kenapa nggak pernah larang aku?" tanya Abidzar tiba-tiba membuat Zanitta sempat menoleh pada cowok itu sebelum kembali memilih cemilan yang akan dimakannya.

"Kalau aku larang juga kamu tetap pergi, kan?" sahut Zanitta balik membuat Abidzar terdiam dan diamnya cowok itu pun disadari Zanitta. "Aku nggak mau jadi penghalang apa pun keinginan kamu. Lagian kamu juga nggak bakal ninggalin aku, kan," lanjut Zanitta yang di kalimat terakhirnya gadis itu kembali menatap cemilan yang ada di kantong plastik.

Setelah menemukan cemilan apa yang akan ia makan, belum sempat Zanitta akan membukannya Abidzar sudah lebih dulu mengambil cemilan tersebut dan membukakannya untuk diberikan kepada Zanitta yang menatap cowoknya itu.

"Kamu selalu jadi alasan aku kembali dan menangin pertarungan, Zan. Dan, kalau pun kalah dalam kondisi apa pun aku bakal pulang temuin kamu kayak biasanya," ujar Abidzar menyentuh hati Zanitta terlebih cowok itu yang terbilang dingin tapi jika bersama Zanitta ada kehangatan lain yang cowok itu miliki dan tidak semua orang mengetahui atau merasakannya.

"Aku beruntung punya kamu, Abi." Zanitta berujar.

"Aku lebih beruntung dapatin kamu, Zani." Abidzar membalas dengan tatapan teduh dan lembut cowok itu.

"Aku tungguin kamu pulang pokoknya. Di sini," kata Zanitta menggenggam tangan Abidzar.

Abidzar pun tersenyum tulus dan menganggukkan kepalanya sembari salah satu tangannya berada di atas kepala gadis kesayangannya. "Iyaa, Ratunya Abi," balas Abidzar mengacak pelan rambut Zanitta bersama senyum cowok itu yang terlihat semakin merekah.

"Bagus!" Zanitta mengacungkan jempolnya. "Makan, nih!" lanjut Zanitta dengan menyuapkan cemilan yang tadi dibuka cowoknya itu yang dengan senang hati menerima suapan dari gadisnya.

Tahun ke tiga dan semoga akan terus sampai tahun-tahun berikutnya mereka saling ada di setiap momen dalam hidup keduanya.

****

Aristha baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan kedatangannya sudah disambut oleh seseorang yang sangat ingin gadis itu hindari. Ia terlihat tengah mengobrol akrab dengan Ibu dan melihat sepertinya ada kecanggungan diantara Aristha dan Kaluela Ibu pun memilih berpamitan untuk pergi ke kamarnya.

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang