SLTH; 45

1.7K 274 47
                                    

SELAMAT PAGII SEMUAA!! 🌞

Have a nice day!
Samoga diberi kelancaran setiap harinya dan bahagia selalu semuanyaa🌈

Komen sama bintangnya, kuy! Biar makin rame dan seruu 😉

Putar lagunya juga biar makin uwu

Selamat Membaca!
Enjoyy!


SLTH; 45

Aristha menguap dengan membuka pintu rumahnya. Bagaimana bisa pagi-pagi seperti ini Adipati terus menelponnya dan menyuruh gadis itu untuk segera turun ke bawah padahal sekolah baru akan di mulai pukul setengah delapan dan ini masih setengah enam pagi.

"SELAMAT PAGI RATU PASCAL!" Aristha terlonjak kaget kala mendengar sambutan tersebut membuatnya seketika membuka lebar kedua matanya.

Betapa terkejutnya gadis dengan piyama berwarna hitam itu kala mendapati banyak vespa berjajar rapi terparkir di depan rumahnya. Benar. Mereka semua adalah pasukan Pascal tapi mengapa tidak ada Adipati diantara mereka? Lalu, di mana cowok itu?

"Sesuai perintah baginda Raja yang sebentar lagi lengser, kami datang untuk menjemput Ratu Pascal kami berangkat sekolah karena baginda Raja sedang ada keperluan sehingga tidak bisa menemani Ratu Pascal seharian ini di sekolah. Maka dari itu baginda Raja Pascal memerintahkan kepada kami untuk menemani dan menjaga Ratu Pascal sampai baginda Raja kembali," ujar Zargam dengan membacakan selembar kertas putih yang tergulung membuat otak Aristha harus bekerja lebih cepat di pagi hari ini.

"Emang Adipati kemana?" tanya Aristha dengan menyedekapkan tangannya di depan dada.

"Di bilang juga ada keperluan, Tha," sahut Griffin.

"Iya, keperluan apa?" tanya Aristha lagi.

"Besok juga lo tahu sendiri," ujar Barra kali ini sembari menguap dengan menutupi mulutnya menggunakan tangan.

"3, 2, 1. Waktu lo dimulai dari sekarang buat siap-siap," kata Abidzar dengan melihat arloji hitamnya.

"Eh, gue hari ini rencana mau lewat pintu belakang, loh, ini," ujar Aristha atau yang dimaksud gadis itu berangkat terlambat.

Zargam berdecak pelan. "Kita semua juga maunya-"

"Kalian bukan gue," sela Abidzar membuat Zargam menatap malas sahabatnya itu sedangkan pasukan Pascal yang lain terlihat menahan tawa mereka.

"Iya, ralat. Maksud gue kita semua tanpa Abidzar maunya juga gitu, tapi yang ada nanti kita meninggoy ditangan cowok lo," ujar Zargam lagi.

"Sepuluh menit lagi," kata Abidzar dengan menatap arlojinya membuat Aristha berdecak kesal.

"Buset, dah! Iya-iya, tunggu bentar," sahut Aristha akhirnya dengan berlari masuk ke dalam rumahnya membuat cowok-cowok dengan jaket Pascal itu kompak menghela napas mereka sembari menggelengkan kepala.

"Widih! Ada anak Averus," ledek Griffin ketika melihat Btara keluar dari garasi.

"Bacot!" sahut Btara membuat Griffin justru tertawa.

"Baik-baik lo, Tar," ujar Barra.

"Gue? Baik-baik?" Btara menyahut. "Interesting words for this morning, maybe?" lanjut Btara dengan senyum miringnya membuat teman-teman Adipati itu terkekeh mendengarnya.

"Sialan."

"Gue suka gaya lo."

"Sabi-sabi!"

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang