SLTH; 7

2.2K 374 36
                                    

HALO HAII!!

Yupsyii!
Udah siap?

Komen gemoy sama bintangnya okayy biar makin seruu 😉

Selamat Membaca!
Enjoyy!

SLTH; 7

Pewaris tunggal keluarga Shazad kembali.

Setelah delapan belas tahun putra keluarga konglomerat tersebut dinyatakan hilang bersamaan dengan berita kecelakaan Agam Shazad dan Liliana Shazad. Hal ini dikabarkan semalam oleh sahabat dari mendiang Agam Shazad yang kembali muncul di dunia bisnis Asia.

Klik!

Katanya anak tunggal keluarga Shazad ini masih duduk dibangku SMA, lhoh. Parasnya-

Clap!

Adipati mematikan televisi yang ada di kamarnya. Semua siaran TV tengah membiacarakannya dan hal tersebut membuat kepala Adipati terasa pening.

Benar yang ada diberita. Adipati adalah putra tunggal keluarga terpandang yang kabarnya sudah lenyap beberapa tahun lalu tapi di dunia perbisnisan keluarganya selalu hangat diperbincangkan dari tahun ke tahun.

Semalam Aziz tiba-tiba menghubungi Adipati dan meminta cowok itu untuk datang menemuinya di lokasi yang sudah dikirim melalui pesan. Awalnya Adipati kira Aziz memintanya menemani ke salah satu rekan bisnisnya seperti biasa tapi justru rupanya Aziz membawanya ke rumah keluarga Shazad atau keluarga yang selama ini ia cari.

Sebelumnya beberapa orang ada yang membahas nama belakang Adipati yang cowok itu anggap biasa karena menurutnya tidak hanya ia yang memiliki nama 'Shazad' dimuka bumi ini bukan?

Sampai akhirnya Aziz memberitahukan semuanya bahwa sebelum kedua orang tuanya pergi Adipati sengaja dititipkan pada pesantren tempat dimana Aziz mengajar karena tidak mungkin bila langsung dengan Aziz karena saat itu dapat membahayakan Adipati kecil terlebih banyak yang membahas mengenai warisan yang dimiliki cowok itu.

Namun, di rumah mewah tersebut hanya ada pelayan dan pengawal. Ia tidak menemukan kedua orang tuanya dan hanya sebuah bingkai foto saat Adipati masih bayi dan digendong oleh wanita cantik yang ia yakini adalah ibu kandungnya dan juga pria tampan yang memiliki wajah hampir sama dengan Adipati yang juga ia yakini adalah ayah kandungnya.

Mereka dikabarkan meninggal delapan belas tahun yang lalu akibat kecelakaan pesawat. Entah apa yang harus cowok itu lakukan karena kini ia terlihat bingung. Di satu sisi Adipati senang ia dapat mengetahui keluarganya tapi dilain sisi setengah dari dirinya terasa kehilangan keseimbangan kala mendapati kabar kedua orang tuanya sudah tiada.

Untung hari ini sekolah diliburkan karena akan diadakan rapat guru SMA di sekolahnya sehingga Adipati dapat sedikit menenangkan pikirannya yang bercabang kemana-mana.

Pintu kamar terbuka membuat Adipati membuka kedua matanya dan langsung melihat Aristha dengan hoodie kebesarannya berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Cepet ke bawah. Ibu suruh lo sarapan," kata Aristha cuek seperti biasa sebelum meninggalkan kamar cowok itu untuk kembali ke meja makan.

Adipati pun menghela napasnya yang entah sudah keberapa kali sebelum beranjak dari sofa yang didudukinya untuk berjalan mengikuti Aristha menuju ruang makan dimana sudah ada Aziz, Ayu, Btara, dan Aristha disana menunggunya.

Suasana rumah tersebut terasa seperti biasanya dan seperti tidak terjadi apa pun dan sarapan pagi ini juga berjalan lancar-lancar saja seperti biasa. Btara yang mengajaknya berbicara mengenai game dan pertandingan basket andalan mereka. Aristha dan Ibu yang membahas titipan makanan dari tetangga bersama Ayah atau Aziz yang juga ikut menimpali.

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang