"Tergantung. Lo nurut lo aman," ujar Adipati dengan senyum penuh kemenangan.
"Asli benci banget gue sama lo, Adipati!" teriak Aristha kesal.
Sultan Adipati Shazad namanya. Cowok alim yang kini mendapat julukan Raja Pascal atau Raja Tarung yang sanga...
Alhamdulillah udah sampai di bagian terakhir ajaa nih 🙃
Gimana cerita SULTHAN sejauh ini? ☺️ Terima kasih yaa sudah mengikuti cerita ini sampai di bagian akhir 🥺💗
Mari, kita ramaikan bagian terakhir ini sama komen dan bintangnya juga yaa 😉
Putar lagunya biar makin uwu✨
Selamat Membaca! Enjoyy!!
AKHIR
8 tahun kemudian...
Di sebuah balkon kamar yang terdapat kursi gantung, seorang gadis remaja yang telah beranjak menjadi perempuan dewasa itu berada. Entah sudah berapa lama ia melamun sembari menatap benda pipih yang berada di tangannya sedari tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah delapan tahun berlalu dan Ratu Inkana Aristha masih tetap pada perasaan yang sama. Setelah hubungannya dan Adipati berakhir delapan tahun yang lalu gadis itu tidak lagi membuka pintu hatinya untuk orang lain.
Pernah Aristha hampir kembali dekat dengan Mada mantannya dulu sebelum bersama Adipati tapi bayangan Adipati justru selalu hadir membuat Aristha pun kembali terbelenggu dengan masa lalu mereka.
Hingga akhirnya gadis itu memilih untuk tidak membuka hatinya untuk siapa pun lagi. Jika boleh jujur Aristha lelah dengan harapan tak pasti yang ia ciptakan sendiri di kepalanya bahwa Adipati suatu hari nanti pasti akan kembali yang nyatanya sampai sekarang hal itu tidak pernah terjadi.
Sampai akhirnya semalam saat ia baru pulang dari tempat kerjanya, gadis itu mendapati sebuah undangan tergeletak di atas nakas ruang tamu. Belum sempat Aristha membukanya Ibu sudah lebih dulu mengambil dan seperti menyembunyikannya dari Aristha membuat gadis itu pun tentunya bingung dan menjadi penasaran sebelum Btara menyeletuk bila undangan itu berasal dari keluarga Shazad atau Adipati.
Aristha mengacak rambutnya frustasi memikirkan hal tersebut semalaman. Jadi, begini penantian yang sia-sia? Gadis cantik itu pun beranjak dari tempatnya untuk kembali masuk ke dalam kamar. Akan tetapi, saat ia menutup pintu balkon matanya seketika tertuju pada buket bunga layu yang ia awetkan di dalam sebuah pigura.
Lagi... Aristha kembali pada ingatan masa lalunya. Buket dengan bunga kasukaannya yaitu myosotis flower yang sampai saat ini tidak ia ketahui siapa pengirimnya. Buket bunga itu hanya dititipkan oleh Laika – sahabatnya – yang juga tidak tahu sang pengirim karena satpam sekolah yang memberikannya.
Namun, hal itu rupanya memunculkan sebuah harapan lain pada diri Aristha karena tidak semua orang mengetahui bunga favoritnya ini. Seperti makna bunga ini yang memiliki nama lain forget-me-nots yang tentunya Aristha tidak akan melupakannya karena bunga dengan setiap kelompaknya yang seperti daun ini memiliki kenangan khusus bersama lelaki yang ia cintai.
