SLTH; 44

1.4K 259 4
                                    

HALO HAII!!

Rules baca :
1. Cari posisi nyaman sebelum baca bagian ini
2. Sediain air putih siapa tau nanti kehausan karena bagian ini mengandung keuwuan
3. Putar lagunya biar makin kerasa feelnyaa 🌈

Oh, iya!
Komen sama bintangnya yaa biar makin seru dan semangatt updatenyaa 😉

Selamat Membaca!
Enjoy!

SLTH; 44

Adipati dan Aristha sampai di rumah gadis itu dengan selamat meskipun beberapa kali Adipati terlihat tegang dan menahan napas karena Aristha yang menjalankan motor tidak sesuai perjanjian mereka tadi.

"Mau mampir?" tawar Aristha.

"Ada Btara?" tanya Adipati.

"Kayaknya lagi jadi guru pencak silat, deh, jam segini," ujar Aristha membuat kening Adipati sedikit berkerut tapi langsung dipahami gadis itu. "Hukuman dari Ayah. Kebetulan ada pelatih yang lagi sakit di tempat latihan yang dikelola Ayah dulu terus Btara disuruh gantiin sampai orangnya bisa ngelatih lagi," lanjut Aristha menjelaskan membuat Adipati membulatkan bibirnya.

"Udah tiga hari dia jadi anak Averus," kata Adipati yang diangguki Aristha.

"Maaf, ya, gara-gara Btara lo jadi disalahin kepala sekolah dan mikirin gimana caranya biar Btara sama Alighar akur dan juga anak-anak sekolah kita sama Averus biar akur juga," ujar Aristha mengungkapkan rasa tidak enak hatinya yang sudah ia pendam dari awal masalah itu datang.

"Bukan salah lo dan nggak seharusnya lo minta maaf, Tha. Kita udah punya cara buat balikin perdamaian kayak dulu lagi," balas Adipati.

"Berarti Cakrawiyasa dan Averus nggak bakal bermasalah lagi, kan?" tanya Aristha sungguh-sungguh.

"Emm... bisa bermasalah lagi kayaknya," jawab Adipati dengan wajahnya tiba-tiba jadi serius.

"Kok, kayaknya?" Aristha bertanya tak mengerti.

"Ya, iya, kalau Mada deketin lo lagi. Otomatis gue sama dia bakal bersaing nantinya," ujar Adipati yang langsung membuat Aristha menatap kesal cowok itu dan menabok lengannya.

"Nyebelin lo, ya! Gue udah serius ini," balas Aristha.

"Bentar, kan, belum lulus SMA," sahut Adipati.

"PATII!" Aristha melebarkan kedua matanya dan menabok cowok itu tanpa ampun membuat Adipati justru tertawa lepas dengan tingkah Aristha kesal kepadanya.

"Iya-iya, ampun." Adipati berujar dengan menghentikan tangan Aristha yang masih berusaha meninjunya.

Namun, Aristha rupanya masih tidak mau diam yang alhasil cowok itu menggenggam kedua tangan Aristha erat dan menariknya hingga kini keduanya berdiri berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.

"Udah kesalnya?" tanya Adipati dengan menatap tepat pada bola mata cokelat terang milik Aristha.

"Apaan, sih!" kata Aristha berusaha menjauh dari Adipati tapi cowok itu justru kembali menariknya mendekat dan malah semakin dekat.

"Gue cemburu." Adipati kembali berbicara membuat jantung Aristha berdebar tak karuan. "Tapi, gue tahu udah nggak ada hak untuk rasain itu. Jadi, lebih baik gue pendam semuanya sendiri dan pikirin cara supaya bisa bikin lo balik lagi atau lebih tepatnya hubungan kita kembali," lanjut Adipati kepada Aristha.

"Gue bakal sabar nungguin lo, Tha. Sampai lo mau buka hati lo lagi buat gue," kata Adipati.

Kemudian, cowok itu mulai melepaskan genggaman tangannya pada tangan Aristha dan membiarkan gadis itu untuk memberikan jarak sembari salah satu tangannya mengusap pelan puncak rambut Aristha bersama senyum hangatnya terukir.

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang