SLTH; 46

1.3K 236 10
                                    

HALOOO!!

Apa kabar kalian semua?
Udah berapa lama nunggu Mas Pati update? 🙈🙈

Maaf yaa aku baru bisa luangin waktu malam ini dan ini pun juga nggak bisa update banyak karena aku masih agak kurang sehat hehe 🙃

Tapiii tapii semoga kalian suka dan enjoyy bacanya yaa✨

Kuy lah!
Komen sama bintangnya yang rame biar makin semangat updatenyaa 🙈😉

Putar lagunya biar makin uwu✨

Selamat Membaca!
Enjoy!


SLTH; 46

Bruk!

Fyuh!

Di Markas Utama Pascal ini lah semua berkumpul. Tidak hanya anggotanya beserta ketuanya saja tapi Aristha juga ada di sana.

Gadis itu terlihat menggigit kukunya ketika Barra dan Zargam meletakkan dua dokumen besar berwarna hitam yang berisikan semua informasi tentang Btara dan juga Alighar.

Bisa dikatakan mereka tengah mencari calon penerus Adipati melihat mereka sudah tidak memiliki banyak waktu lagi untuk melantik Raja Pascal yang baru.

"Kita udah baca dan cari tahu juga anak sekolah mana yang pernah cari gara-gara sama mereka berdua dan dari data itu semua Btara sama Alighar dua-duanya seimbang," kata Barra dengan mengusap dagunya karena cowok itu yang bertugas menjadi sekretaris Pascal bersama Zargam yang juga ikut mengumpulkan data dua anak yang masih belum juga berbaikkan itu.

Adipati mengusap wajahnya kasar. Cowok itu baru sampai ke Jakarta lagi setelah mengikuti acara pertemuan bisnis bersama Tante Syafa sekaligus bertemu dengan calon saudara iparnya atau lebih tepatnya calon istri Kentaro sepupunya.

"Masa kita duel-in mereka berdua? Yang ada kita yang didepak dari sekolah sama Pak Wayan," ujar Griffin dengan menggaruk alis tebalnya.

"Kalau lo gimana, Pat?" tanya Abidzar membuat semuanya juga menunggu tanggapan dari ketua mereka.

Adipati menghela napas baratnya pelan sembari mengusap wajahnya kasar sebelum menatap semua pasukan Pascal yang ada di hadapannya.

"Gue yang bakal langsung uji mereka berdua," jawab Adipati. "Kasih waktu tiga hari, gue yang bakal bawa calon Raja Pascal ke sini," lanjut Adipati kepada semuanya.

Mereka pun hanya mengangguk dan menyetujui apa pun keputusan Adipati karena mereka yakin cowok itu tidak akan sembarangan memberikan keputusan apa lagi ini menyangkut pemimpin Pascal selanjutnya.

Satu persatu anggota Pascal mulai meninggalkan tempat dengan beberapa ada yang pergi keluar dan ada juga yang tetap menetap di Pascal bersama yang lain. Kehadiran Aristha sendiri di tengah-tengah mereka tentunya karena ia salah satu dokumen terkuat perihal masa lalu Btara dan Alighar.

Aristha yang juga akan beranjak pergi seketika pinggangnya ditarik oleh Adipati yang sedang duduk dan kemudian cowok itu memeluk pinggangnya membuat Aristha sempat dibuat terkejut untuk beberapa saat dengan tingkah cowok itu.

"Capek," kata Adipati pelan dengan suara seraknya.

Aristha pun menghela napasnya pelan sembari perlahan tangannya terulur untuk mengusap rambut hitam cowok itu. "Aku temenin."

Kening Adipati berkerut ketika mendengar Aristha yang mengubah kosa katanya menjadi 'aku-kamu' lagi seperti saat mereka pacaran dulu. "Aku?" ulang Adipati sembari mendongakkan kepalanya tanpa melepas pelukkannya pada pinggang Aristha.

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang