SLTH; 18

1.6K 316 9
                                    

HALO HAII!!

HAPPY 10k MAS SULTAN 🥳
Terima kasih banyak dukungan kalian dan maaf kalau aku lama update wkwk

Sebagai gantinya mau boompart malam minggu ini buat kalian semuaa 🥰

Komen gemoy sama bintangnya yaa biar makin seruu 😉

Putar lagunya biar makin uwu

Selamat Membaca!
Enjoy!

SLTH; 18

"WOY! MINGGIRR! GUE DIKEJAR MAS-MAS KUDA!" teriak Aristha berlari kencang menghindari Griffin yang mengejarnya dari belakang.

"RATU INKANA ARISTHA TANGGUNG JAWAB KUDA GUE LO APAIN? ASTAGHFIRULLAH..." Griffin berseru dan kini keduanya sudah sampai di koridor sekolah yang ramai oleh murid-murid.

"Ih! Nggak gue apa-apain juga. Suruh siapa punya kuda yang lemah, letih, lesu, loyo," dumel Aristha masih berlari kecil dengan sesekali melihat ke belakang.

Iya, Aristha pergi ke tempat pacu kuda. Aristha berniat memberi makan kudanya tapi gadis itu melihat kuda milik Griffin yang terlihat lesu seperti belum diberi makan. Alhasil dengan niat baik Aristha ingin memberi makan sembari membawa keluar kuda milik Griffin agar tidak bosan di kandang.

Namun, kuda milik Griffin justru tiba-tiba jatuh saat Aristha mengajaknya keluar yang rupanya kuda milik cowok humoris itu sedang sakit dan baru saja diberi obat. Sehingga Griffin yang melihatnya pun terkejut terlebih Aristha memberikan garam cukup banyak pada makanan tersebut. Bagaimana Griffin tidak emosi?

Keduanya masih berlarian hingga akhirnya Aristha bertemu dengan Adipati dan gadis itu seketika mengumpat pada tubuh pacarnya yang kebingungan melihat Aristha yang seperti sedang dikejar hantu.

"Mas, tunggu sini dulu. Ck! Tuh, orang masih aja ngejar gue," ujar Aristha.

"Siapa?" tanya Adipati dengan menoleh ke belakang pada Arsitha.

"Fans," jawab Aristha dengan percaya diri dan Adipati yang percaya-percaya saja.

"Percuma gue tau lo sembunyi, ya. Awas aja lo, nih, gue kasih ke Bemo biar dimakan terus masuk ke pencernaan dia habis itu jadi kotoran," ujar Griffin dengan menunjukkan photocard idola milik Jovanka yang ia pinjam tadi tapi ternyata jatuh saat Aristha berlari.

"Ih! Kok, lo mainnya gitu. Kembaliin gak Taehyung gue!" Aristha emosi tapi Griffin justru semakin menjahili gadis itu. "Mas tolongin itu photocard limit banget," kata Aristha mulai frustasi.

Mau mendekat pada Griffin dan mengambil photocard juga pasti cowok itu akan langsung menariknya ke kandang kuda. Jika tidak diambil kok sayang. Hah! Apa lagi Jovanka pasti akan memarahinya tidak menjaga photocard tersebut dengan baik.

"Fin, balikin," ujar Adipati akhirnya.

Griffin berdecak. "Asli kali ini gue nggak bisa nurutin perintah lo. Cewek lo bikin kuda gue pingsan," sahut Griffin mengacak-acak rambutnya.

"Beneran?" tanya Adipati kepada Aristha dengan wajah pias gadis itu.

"Nggak tau kalau lagi sakit. Eh, tiba-tiba tiduran gitu aja waktu aku ajak jalan-jalan di lapangan pacu kuda," jawab Aristha dengan menunduk. "Lagian niat gue, kan, baik nggak tega lihat kuda lo yang lemes gitu jadi gue kasih makan," lanjut Aristha lagi sembari menunduk membuat Adipati dan Griffin kompak mengembuskan napas lelah mereka.

"Gue yang ganti rugi kalau kuda lo kenapa-napa," ujar Adipati kepada Griffin yang menganggukkan kepalanya.

Aristha pun mengulurkan tangannya untuk meminta maaf kepada Griffin yang menahan tawanya begitupun dengan Adipati yang menggelengkan kepalanya. Siapa yang tidak gemas coba melihat tingkah Aristha yang  seperti anak kecil ini?

"Maaf," kata Aristha masih menunduk yang belum sempat Griffin membalas uluran tangan tersebut sudah lebih dulu diwakili oleh Adipati sehingga Griffin dan Adipati kini saling bersalaman.

"Udah dimaafin, kan?" kata Adipati kepada Griffin yang tertawa.

"Iya, udah. Nih, photocard lo," ujar Griffin dengan memberikan photocard tersebut kepada Aristha yang seketika mengembuskan napasnya lega. Jujur jika photocard ini kenapa-napa Aristha jauh lebih panik dan takut menghadapi Jovanka yang mungkin tidak marah tapi sahabatnya itu pasti galau bukan main.

"Yaudah gue cabut dulu, Pat. Kuda gue aman-aman aja, sih, kayaknya palingan efek obat dari dokter aja jadinya lemes kayak nggak disemangatin ayang," kekeh Griffin membuat Aristha yang paham pun juga ikut tertawa.

"Kayak yang punya," kata Aristha lagi meledek Griffin.

"Asli nggak papa, Tha, gue gapapa." Griffin menyahut membuat Aristha dan Adipati kompak tertawa.

"Udah sana gue mau pacaran," kata Adipati kepada Griffin yang berdecak kesal.

"Bisa lo pamer sekarang," balas Griffin tidak percaya meskipun itu tentunya becanda dan setelahnya Griffin pun pergi meninggalkan Aristha dan Adipati untuk kembali melihat kondisi kuda kesayangannya.

Griffin termasuk murid yang menitipkan kuda di kandang kuda sekolah karena pekarangan kuda di rumahnya belum jadi sehingga untuk sementara ia menitip di sekolahnya yang memiliki tempat latihan pacu kuda sendiri dan juga panahan.

"Lain kali jangan diulangi, ya," ujar Adipati dengan membenarkan rambut Aristha yang dibalas anggukkan kepala oleh gadis itu.

"Siap!" balas Aristha membuat Adipati tersenyum ganteng.

"Udah jangan ganteng-ganteng banyak yang lihatin," kata Aristha lagi dengan menutup wajah Adipati menggunakan tangannya membuat cowok itu tertawa pelan. "Nggak boleh ada yang lihatin," lanjut Aristha seperti anak kecil menatap mereka yang terkesima dengan ketampanan Adipati dan itu membuat Adipati semakin tertawa gemas dengan tingkah gadisnya ini.

"Sana masuk kelas. Sebentar lagi bel," ujar Adipati dengan menggenggam kedua tangan Aristha yang menutupi wajahnya.

Aristha pun menganggukkan kepalanya sebelum matanya memincing menatap Adipati yang mengerutkan keningnya. "Jangan ketawa-ketawa kayak tadi kalau nggak ada aku. Pesona kamu kemana-mana bisa bikin anak orang kepincut nanti," pesan Aristha serius.

Adipati pun terkekeh mendengarnya. "Tapi, gue kepincutnya cuma sama lo, gimana?" Adipati berkata dengan menatap teduh Aristha dan senyum lembut cowok itu yang membuat Aristha selalu salah tingkah bila diperlakukan seperti ini oleh Adipati.

"Oke." Aristha membalas.

Kemudian gadis itu mulai melangkah mundur meninggalkan Adipati yang masih menatapnya dengan tatapan teduh cowok itu.

Hingga akhirnya Aristha mulai berjalan ke kelasnya dengan sesekali menoleh ke belakang menatap Adipati yang masih berdiri di tempatnya dengan menaikkan kedua alisnya membalas tatapan Aristha.

Setelah gadis itu sudah tak terlihat lagi dari pandangannya barulah Adipati menghela napasnya lega sembari menggelengkan kepalanya pelan. Tanpa diketahui siapa pun cowok itu menahan debaran jantungnya yang menggila sedari tadi akibat tingkah Aristha terlebih mendengar tawa dan suara lembut gadis itu.

Adipati salting kawan-kawan.

****

Terima kasih sudah membaca sampai bertemu dibagian selanjutnyaa 🙌🏻

SALAM HANGAT
IBU KEPALA SUKU PASCAL
sekar_pipit
pascal.official

SULTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang