O6 Kenapa ila?

1.2K 166 23
                                    

New Version!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New Version!


○●○

"Jadi jenguk anaknya Juki nggak?" tanya Jamal pada Taufik.

Keempat babaruta itu tengah menunggu anak mereka yang TK pulang di taman bermain sekolah kanak-kanak. "Jenguk ke rumah sakitnya? Soalnya kata Jevano tadi mereka belum pulang dari rumah sakit." tanya Mahesa.

Taufik menganggukkan kepalanya, "Jadi, kata Shafa kalau jenguk di rumah sakit jam satu sampe jam dua siang selain jam itu nggak bisa jenguk."

"Apalagi anaknya habis operasi terus ditaruh diruang rawat bpjs kelas pertama jadi ada jam batasan jenguknya."

"Wuih operasi mahal pasti sayang uang." kata Mahesa.

"Sayang uang atau sayang anak? Keselamatan anak nomer satu." ucap Jamal diangguki oleh Taufik dan Ardiman.

"Untung anak gue nggak pernah neko-neko, kalau operasi darimana duitnya?!" ujar Ardiman.

"Dari istri lah tapi kalau istrinya pelit ya nggak usah operasi langsung bikin lagi aja." kata Mahesa enteng.

"Dark joke bener."

"Bapak!!" teriak Bela keluar dari kelasnya berlari menghampiri Ardiman diikuti Eca yang berjalan kearah Mahesa.

"Kelas Jayu kok belum keluar ya? Padahal kelas A yang lain udah keluar." ucap Jamal melihat kelas putrinya pintunya masih tertutup.

Ardiman menenteng tas putrinya yang bermotif hellokitty. "Paling masih diem-dieman, siapa yang diem boleh pulang duluan," tebaknya lalu tangannya ditarik Bela ke mainan ayunan.

Kemudian Jamal melirik Eca yang lemas tidak seperti biasanya. "Belum makan ca? Lemes amat."

"Udah kok Om." balas Eca melihat beberapa temannya sedang bermain terlebih dahulu di taman bermain sekolahseblum benar-benar pulang.

"Perhatian bener sama anak gue, mau lo traktir mal?" sewot Mahesa.

Jamal mengangguk sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana pendeknya selutut. "Ya kalau belum makan, gue beliin."

"Udah kok om. Ndak usah repot-repot." balas Eca.

"Pinter banget anak papa tau diri. Hemat pangkal kaya ya ca," puji Mahesa pada Eca. "Iya pa."

"Ayah!! Jayu dapet bintang lima!" heboh Jayu keluar dari kelasnya berlari menghampiri Jamal.

Dengan senang hati Jamal langsung memeluk putrinya itu. "Oh ya? Habis ngapain kok dapet bintang lima bintang? Ayah harus kasih hadiah apa nih?"

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang