29 Support & effort

999 164 189
                                    

New Version!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New Version!!

●○●

Jevano mengobati luka kakaknya yang habis dihajar habis oleh ayah tiri mereka. Ia mengompres beberapa luka lebam di bagian wajah dan lengan Zulkifli.

"Kok bisa sih juk lo digebukin sama bapak tiri lo?" Ardiman bertanya dan ikut membantu mengobati luka Zulkifli.

Zulkifli merintih saat luka di bibirnya ditetesi obat merah oleh Ardiman, "Ssshhh... biasa bahas masa lalu terus dia ngamuk nggak terima."

"Bapak tiri lu berdua iri paling kalau warisan dari ayah kandung kalian yang berupa rumah sama tanah-tanah diatas namain lo berdua," tebak-tebak Taufik diangguki oleh Ardiman.

Kepala Jevano ikutan mengangguk dengan tebakan pak rt kampung durian. "Emang itu orang nikahin ibu gue cuman mau ambil harta-hartanya."

"Ibu lu kok bucin amat ke tu laki."

"Di pelet paling ibu lo pada." ucap Ardiman.

"Iye kayak lu dipelet Khalifah ye?"

Ardiman langsung tersadar bisa juga kan ia dulu dipelet Khalifah, "Bisa jadi njir kok gue baru nyadar? Mana udah dua bulan Khalifah nggak ada kabar."

"Gue jadi agak oleng ke Dewi soalnya Dewi tuh perhatian banget ke gue," sambungnya mengingat betapa baiknga salah satu biduan kampung kepadanya.

"Lo nggak nyari bini lo ke tempat kerjanya dulu bud?"

"Nggak, buat apa? Kata kalian Khalifah nggak pantes dipertahanin jadi yaudah di lepas aja." balas Ardiman tersenyum kecut, "Apes mulu hidup gue."

"Ya siapa tau Khalifah disekap atau apa kek, masa nggak ada khawatir-khawatirnya ke istri." ujar Taufik.

"Khalifah udah gede mana mungkin di sekap." balas Ardiman santai.

"Wah bahaya nih lo udah kena pesona Dewi awshh...." timpal Zulkifli pada Ardiman.

Bahu Ardiman mengendik tidak tahu, ia tidak tahu pasti perasaannya antara sudah jatuh ke pesona wanita lain atau kecewa dengan istrinya. Intinya ia bingung dengan alur kehidupannya yang paling rumit sendiri diantara babaruta.

"Tapi ceraiin Khalifah dulu bud kalau mau nikah lagi." saran Zulkifli.

"Bela sama Intan gimana kalau dapet ibu baru?"

"Nggak gimana-gimana biasanya kalau anak kecil gitu mudah menerima kehadiran sosok baru, tapi tergantung ibu tirinya galak atau kaga." balas Zulkifli.

"Daripada lo mikirin mau nikah lagi atau kaga mending lo jalanin usaha dulu sampe bener-bener punya duit," ucap Taufik ada benarnya.

Mengingat dagangan Ardiman jadi sedih karena usahanya belum berjalan dengan sempurna. "Sepi banget jualan gue mana bentar lagi bulan puasa, mana ada orang beli cilok subuh-subuh sama siang-siang." keluhnya.

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang