O9 Nasib anak

1.2K 165 63
                                    

New Version!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New Version!

○●○

Akhirnya tragedi kesurupan massal di kampung durian dapat diatasi dengan tujuh ustadz dari kampung yang berbeda. Apa penyebab dari kesurupan massal itu? Belum diketahui penyebabnya, bahkan tujuh ustadz yang ditanyai tidak dapat menjawab penyebab pasti kesurupan massal itu.

Yang terpenting tidak ada korban luka.

Babaruta dan tiga sebangkai masih penasaran sebenarnya dengan tragedi kesurupan massal secara mendadak itu. Mengapa babaruta masih penasaran? Karena baru kali ini selama mereka tinggal beberapa tahun di kampung durian terdapat tragedi kesurupan massal malam jum'at.

Sebelum-sebelumnya tidak pernah tuh ada kejadian kesurupan massal dikampungnya. Mentok cerita horror di kampung durian yang melegenda hanya penunggu pohong beringin di tengah kampung sering menampakan diri di malam-malam tertentu. Akan tetapi hal itu sudah biasa disana.

Oh ya lalu apa Jaguar sudah ketemu? Sudah, Jaguar ditemukan di pos ronda kampung salak yang letaknya tiga kilometer dari kampung durian dengan kondisi basah kuyup oleh beberapa warga sana.

Kini babaruta sedang berunding di rumah Jamal, sudah empat hari sejak insiden itu tapi babaruta selalu membahas dan membicarakan kejadian kesurupan massal yang janggal.

"Aneh ya gue sama dinda tinggal disini udah sepuluh tahunan, baru kali ini ada kejadian kesurupan massal." ucap Zulkifli masih memikirkan kejanggalan kesurupan kemarin.

Taufik mengangguk setuju, "Apalagi gue hampor lima belas tahun disini dari bujang sampe nikah punya anak baru ngalamin kejadian horor diluar nalar."

"Mana anak gue dua-duanya jadi korban." sambungnya.

"Gue juga lama disini apalagi ini kampung kisah awal gue ketemu jodoh pas kkn. Perasaan dulu kaga ada horror-horrornya." kata Jamal tiba-tiba.

"Lama-lama ya tinggalnya. Gue yang jalan lima tahun disini ngang-ngong-ngang-ngong." kata Mahesa.

"Takutnya ada yang main dukun di kampung durian jadi berabe." celetuk Ardiman sambil nyebat.

Ardiman menyandarkan kepalanya di dinding teras rumah Jamal. "Konon katanya kalau ada dukun di suatu kampung bisa-bisa satu kampung kena imbasnya."

"Siapa yang main dukun? Lo ya? Soalnya rumah lo yang paling suram." kata Taufik lalu terkekeh.

"Udah bayar token gue jadi rumah gue nggak suram lagi." balas Ardiman.

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang