34 Mengambil keputusan

1.1K 157 218
                                    

New Version!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New Version!!!

●○●

"K—kamu nggak kasih kesempatan aku lagi?"

Pertanyaan terlontar dari seorang wanita tengah menangis dan bersujud memohon di kaki sang suami.

Suami mana yang tidak kecewa melihat video panas berisi istrinya bercumbu panas dengan manager rumah sakit? Jelas Taufik marah dan cemburu melihat video panas yang berada di hp-nya dari nomor tidak dikenali.

Awalnya Taufik mengira istrinya dan manager rumahsakit hanya bersandiwara untuk menggertaknya lebih keras supaya mau bekerja. Tapi ternyata istrinya sepertinya kebablasan bermain jauh dengan sang manager rumah sakit.

Taufik mengambil surat cerai yang sudah ia urus kemarin diatas meja kamar lalu memberikan pada sang istri. "Gue nggak bisa kasih lo kesempatan lagi, maaf."

Shafa semakin menangis memohon, enggan membaca lembaran kertas dari duaminya berisi surat perceraian. "Fik aku mabuk waktu itu dipaksa sama pak Arie." katanya disela-sela tangisnya.

"Kenapa kamu nggak cerita? Itu video pasti udah lama."

"A–aku takut kamu jijik sama marah ke aku." ucap Shafa terbata sambil mengusap air matanya sendiri.

"Lebih jijik sekarang gue soalnya gue kayak nggak dianggep jadi suami," balas Taufik.

Taufik menarik lengan istrinya keatas supaya tidak bersujud padanya, ia menghapus air mata yang meluruh dipipi sang istri. "Maafin gue belum bisa jadi suami dan bapak rumahtangga yang baik di keluarga kita."

Kepala Shafa menggeleng, ia berusaha memeluk suaminya tapi ditahan olejh Taufik yang enggan dipeluknya. "Aku yang salah maafin gue..." lirihnya.

"Tandatangani ya, hak asuh anak nanti gantian." Taufik mendudukkan istrinya dipinggiran ranjang lalu ia keluar kamarnya untuk berangkat ke pasar subur berjualan.

Shafa meremat ujung bajunya sambil memejamkan tangannya menangis, sungguh ia tidak mau bercerai dengan cinta pertamanya. "Hiks...," tangisnya sesunggukkan.

Ia sadar akan kesalahannya karena video panas tersebut memang benar adanya dia dan sang manager rumah sakit tempatnya bekerja. Mungkin yang mengirim video tersebut manager rumah sakit untuk menghancurkan rumahtangganya.

Akan tetapi Shafa tidak ikhlas maupun tidak rela jika harus bercerai dengan Taufik, ia harus memikat suaminya kembali padanya, Itu harus! Bagaimanapun caranya ia tidak boleh berpisah dengan sang suami tercinta.

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang